Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Saatnya Berubah: Dari Peminta-minta Menjadi Pemberi

20 Oktober 2024   15:46 Diperbarui: 20 Oktober 2024   15:55 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ahsan Basri mengenakan kostum Angry Bird berharap mendapat sedekah dari pengguna jalan di Jakarta, Selasa (5/1/2021). | KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO)

Perlindungan sosial adalah upaya sistematis yang dilakukan oleh negara untuk melindungi warganya dari berbagai risiko sosial yang dapat mengancam kesejahteraan mereka.

Risiko sosial ini bisa berupa kemiskinan, penyakit, kecelakaan, kehilangan pekerjaan, dan lain sebagainya. Tujuan utama dari perlindungan sosial adalah untuk memberikan jaminan sosial bagi seluruh lapisan masyarakat, terutama bagi kelompok rentan.

Perlindungan sosial adalah pilar penting dalam pembangunan kesejahteraan masyarakat. Dengan memberikan jaring pengaman sosial, kita dapat melindungi kelompok rentan dari berbagai risiko dan menciptakan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.

Keempat, penegakan hukum. Menindak tegas para pelaku eksploitasi anak dan orang dewasa yang memaksa orang lain untuk mengemis.

Penegakan hukum dalam konteks eksploitasi, terutama terhadap anak-anak dan orang dewasa yang dipaksa mengemis, adalah upaya aktif negara untuk mencegah, menindak, dan menghukum pelaku kejahatan tersebut.

Tujuan utama penegakan hukum adalah menciptakan efek jera bagi pelaku, melindungi korban, dan menegakkan keadilan.

Penegakan hukum merupakan salah satu upaya penting untuk memberantas eksploitasi. Namun, upaya ini harus dilakukan secara komprehensif dan melibatkan berbagai pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun lembaga swadaya masyarakat.

Dengan demikian, kita dapat menciptakan lingkungan yang aman bagi anak-anak dan melindungi mereka dari segala bentuk eksploitasi.

Kelima, perubahan persepsi masyarakat. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang akar masalah pengemisan dan mendorong mereka untuk memberikan bantuan yang lebih bermakna, seperti mendukung program pemberdayaan masyarakat.

Perubahan persepsi masyarakat adalah proses yang sangat penting dalam upaya mengatasi masalah pengemisan.

Selama ini, banyak masyarakat yang melihat pengemis sebagai individu yang malas, tidak mau bekerja, atau bahkan sebagai beban bagi masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun