Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Saatnya Berubah: Dari Peminta-minta Menjadi Pemberi

20 Oktober 2024   15:46 Diperbarui: 20 Oktober 2024   15:55 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ahsan Basri mengenakan kostum Angry Bird berharap mendapat sedekah dari pengguna jalan di Jakarta, Selasa (5/1/2021). | KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO)

Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan upaya yang terintegrasi antara berbagai sektor, mulai dari keluarga, masyarakat, hingga pemerintah.

Dengan memberikan perlindungan dan dukungan yang memadai kepada anak-anak yang mengalami kesulitan, kita dapat mencegah mereka terjebak dalam lingkaran kemiskinan dan kekerasan.

Keterbatasan pendidikan. Pendidikan yang rendah atau putus sekolah membuat seseorang sulit mendapatkan pekerjaan yang layak dan memiliki penghasilan yang stabil.

Pendidikan adalah kunci utama untuk membuka pintu menuju masa depan yang lebih baik. Namun, bagi mereka yang memiliki keterbatasan pendidikan, peluang untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dan berpenghasilan stabil terasa sangat sempit.

Keterbatasan pendidikan tidak hanya membatasi akses individu terhadap pekerjaan formal, tetapi juga menghambat mereka dalam mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan di dunia kerja yang semakin kompetitif.

Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang sangat penting. Dengan memberikan akses yang sama terhadap pendidikan berkualitas, kita dapat memberikan kesempatan yang sama bagi semua orang untuk mencapai potensi mereka dan meningkatkan kualitas hidup mereka.

Diskriminasi sosial. Diskriminasi terhadap kelompok tertentu, seperti penyandang disabilitas atau minoritas, dapat membatasi peluang mereka untuk mendapatkan pekerjaan dan hidup m6andiri.

Diskriminasi sosial, baik itu berdasarkan ras, etnis, agama, gender, atau disabilitas, telah menjadi penghalang besar bagi banyak individu untuk mencapai potensi penuh mereka. 

Diskriminasi ini seringkali terwujud dalam bentuk prasangka, stereotip, dan perlakuan tidak adil yang membatasi akses individu terhadap berbagai peluang, termasuk pekerjaan.

Diskriminasi sosial merupakan penghalang besar bagi kemajuan individu dan masyarakat. Untuk menciptakan masyarakat yang adil dan sejahtera, kita perlu bekerja sama untuk menghapus segala bentuk diskriminasi dan memberikan kesempatan yang sama bagi semua orang.

Eksploitasi. Anak-anak seringkali menjadi korban eksploitasi oleh orang dewasa yang tidak bertanggung jawab, dipaksa untuk mengemis dan menyerahkan seluruh hasil yang mereka dapatkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun