Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Di Mana Lagi Anak-Anak Bermain? Membangun Ruang Berkarya untuk Generasi Muda

18 Oktober 2024   17:16 Diperbarui: 18 Oktober 2024   17:49 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dampak hilangnya ruang bermain bagi anak-anak:

Kurang aktif. Kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti obesitas dan penyakit tidak menular.

Kurangnya aktivitas fisik memang menjadi masalah serius di era modern ini. Selain obesitas dan penyakit tidak menular seperti diabetes dan jantung, dampak dari kurang gerak juga meluas ke berbagai aspek kehidupan kita.

Selain memicu obesitas dan penyakit fisik, kurangnya aktivitas fisik juga erat kaitannya dengan kesehatan mental. Stres, depresi, dan kecemasan seringkali menjadi teman setia bagi mereka yang kurang aktif.

Olahraga terbukti dapat meningkatkan produksi endorfin, hormon "bahagia" yang membantu kita merasa lebih baik dan rileks.

Kurang kreatif. Terlalu banyak waktu dihabiskan di depan layar dapat menghambat perkembangan kreativitas anak-anak.

Berbeda dengan bermain fisik atau aktivitas kreatif lainnya yang melibatkan interaksi langsung dengan lingkungan, waktu yang dihabiskan di depan layar cenderung lebih pasif. Anak-anak lebih banyak menerima informasi daripada memproses dan menciptakan sesuatu.

Konten digital yang terstruktur dan sudah jadi seringkali membatasi ruang bagi anak-anak untuk berimajinasi dan menciptakan cerita atau dunia mereka sendiri.

Dengan begitu banyak pilihan hiburan di dunia digital, anak-anak cenderung memiliki rentang perhatian yang lebih pendek dan kesulitan untuk fokus pada satu aktivitas dalam waktu yang lama.

Bermain dengan gadget seringkali dilakukan secara soliter, sehingga mengurangi kesempatan anak untuk berinteraksi dengan teman sebaya dan mengembangkan keterampilan sosial.

Sulit bersosialisasi. Kurangnya interaksi dengan teman sebaya dapat menghambat perkembangan sosial dan emosional anak-anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun