Dampak hilangnya ruang bermain bagi anak-anak:
Kurang aktif. Kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti obesitas dan penyakit tidak menular.
Kurangnya aktivitas fisik memang menjadi masalah serius di era modern ini. Selain obesitas dan penyakit tidak menular seperti diabetes dan jantung, dampak dari kurang gerak juga meluas ke berbagai aspek kehidupan kita.
Selain memicu obesitas dan penyakit fisik, kurangnya aktivitas fisik juga erat kaitannya dengan kesehatan mental. Stres, depresi, dan kecemasan seringkali menjadi teman setia bagi mereka yang kurang aktif.
Olahraga terbukti dapat meningkatkan produksi endorfin, hormon "bahagia" yang membantu kita merasa lebih baik dan rileks.
Kurang kreatif. Terlalu banyak waktu dihabiskan di depan layar dapat menghambat perkembangan kreativitas anak-anak.
Berbeda dengan bermain fisik atau aktivitas kreatif lainnya yang melibatkan interaksi langsung dengan lingkungan, waktu yang dihabiskan di depan layar cenderung lebih pasif. Anak-anak lebih banyak menerima informasi daripada memproses dan menciptakan sesuatu.
Konten digital yang terstruktur dan sudah jadi seringkali membatasi ruang bagi anak-anak untuk berimajinasi dan menciptakan cerita atau dunia mereka sendiri.
Dengan begitu banyak pilihan hiburan di dunia digital, anak-anak cenderung memiliki rentang perhatian yang lebih pendek dan kesulitan untuk fokus pada satu aktivitas dalam waktu yang lama.
Bermain dengan gadget seringkali dilakukan secara soliter, sehingga mengurangi kesempatan anak untuk berinteraksi dengan teman sebaya dan mengembangkan keterampilan sosial.
Sulit bersosialisasi. Kurangnya interaksi dengan teman sebaya dapat menghambat perkembangan sosial dan emosional anak-anak.