Kedua, teknologi. Perkembangan teknologi digital membuat anak-anak lebih tertarik pada permainan virtual daripada permainan fisik.
Semakin canggihnya teknologi digital, terutama dalam bentuk perangkat seperti komputer, tablet, dan ponsel pintar, membuat anak-anak lebih suka bermain game atau aplikasi di perangkat tersebut daripada bermain di luar rumah.
Perkembangan teknologi digital memang membawa banyak manfaat, tetapi kita juga perlu memperhatikan dampak negatifnya, terutama pada anak-anak.
Penting bagi orang tua dan pendidik untuk menemukan keseimbangan antara penggunaan teknologi dan aktivitas fisik serta sosial anak-anak.
Ketiga, kesibukan orang tua. Orang tua yang sibuk bekerja seringkali kesulitan menyediakan waktu untuk bermain bersama anak-anak.
Artinya karena tuntutan pekerjaan yang tinggi, banyak orang tua yang menghabiskan lebih banyak waktu di kantor atau mengerjakan tugas pekerjaan di rumah. Akibatnya, mereka memiliki waktu yang lebih sedikit untuk berinteraksi dan bermain bersama anak-anak mereka.
Kesibukan orang tua memang menjadi tantangan dalam membesarkan anak. Namun, dengan sedikit usaha dan perencanaan, orang tua tetap bisa memberikan waktu berkualitas untuk anak-anak mereka. Ingatlah bahwa waktu yang dihabiskan bersama anak-anak adalah investasi terbaik untuk masa depan mereka.
Keempat, keamanan. Kekhawatiran akan keamanan membuat orang tua lebih membatasi ruang gerak anak-anak.
Artinya karena merasa khawatir akan bahaya yang mungkin menimpa anak-anak mereka, banyak orang tua menjadi lebih ketat dalam mengatur aktivitas dan pergerakan anak-anak mereka.
Kekhawatiran orang tua akan keamanan anak-anak adalah hal yang wajar. Namun, pembatasan yang berlebihan dapat berdampak negatif pada perkembangan anak.
Penting bagi orang tua untuk menemukan keseimbangan antara menjaga keamanan anak dan memberikan mereka kebebasan untuk belajar dan tumbuh.