Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Beyond Distribusi: Mengapa Pemberdayaan adalah Inti Ekonomi Kerakyatan

16 Oktober 2024   16:30 Diperbarui: 16 Oktober 2024   16:32 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - Beyond distribusi: mengapa pemberdayaan adalah inti ekonomi kerakyatan | Image by Freepik

Ekonomi kerakyatan seringkali diidentikkan dengan upaya pemerataan pendapatan. Memang, distribusi kekayaan yang adil adalah tujuan mulia.

Namun, jika kita menggali lebih dalam, akan terlihat bahwa ekonomi kerakyatan memiliki dimensi yang jauh lebih kaya dan kompleks. Pemberdayaan masyarakat, bukan sekadar distribusi, adalah jantung sejati dari sistem ekonomi ini.

Pemberdayaan dalam konteks ekonomi kerakyatan berarti membekali masyarakat dengan kemampuan dan kesempatan untuk berpartisipasi secara aktif dalam proses pembangunan ekonomi.

Ini bukan hanya tentang memberikan bantuan atau subsidi, tetapi juga tentang membangun kapasitas masyarakat untuk menciptakan nilai tambah, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan.

Dengan memberdayakan masyarakat, kita mengubah mereka dari objek pembangunan menjadi subjek pembangunan.

Masyarakat tidak lagi hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga menjadi aktor utama dalam mengelola dan mengembangkan sumber daya yang ada.

Hal ini memungkinkan terciptanya pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.

Pemberdayaan dalam ekonomi kerakyatan tidak hanya berfokus pada aspek ekonomi semata. Ini juga melibatkan aspek sosial, budaya, dan politik.

Dengan memberdayakan masyarakat, kita tidak hanya meningkatkan taraf hidup mereka, tetapi juga memperkuat rasa percaya diri, meningkatkan partisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, dan memperkuat nilai-nilai gotong royong.

Mengapa Pemberdayaan Penting?

1. Keberlanjutan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun