Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Lebih Sustainable Fashion ala Gen Z: Bahan Ramah Lingkungan hingga Praktik Bisnis yang Etis

13 Oktober 2024   17:51 Diperbarui: 13 Oktober 2024   17:53 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Thrifting dan secondhand. Membeli pakaian bekas adalah cara yang paling mudah untuk mengurangi produksi pakaian baru dan memperpanjang umur pakai pakaian.

Bagi generasi Z, thrifting telah menjadi lebih dari sekadar membeli pakaian bekas, tetapi juga gaya hidup yang mencerminkan kepedulian terhadap lingkungan dan keunikan pribadi.

Mereka tidak hanya mencari pakaian yang berfungsi, tetapi juga potongan-potongan unik yang tidak bisa ditemukan di toko-toko biasa. Thrifting menjadi cara bagi mereka untuk mengekspresikan diri dan menjadi bagian dari komunitas yang memiliki nilai-nilai yang sama.

Memilih bahan ramah lingkungan. Bahan seperti katun organik, linen, tencel, dan daur ulang semakin populer karena proses produksinya yang lebih ramah lingkungan.

Meningkatnya kesadaran konsumen akan dampak lingkungan dari industri fashion mendorong permintaan akan produk-produk yang berkelanjutan. Konsumen kini lebih peduli terhadap asal-usul bahan pakaian yang mereka gunakan dan memilih merek yang transparan dalam proses produksi mereka.

Mendukung merek lokal dan kecil..Merek lokal dan kecil seringkali memiliki proses produksi yang lebih transparan dan berkelanjutan.

Dengan membeli dari merek lokal, kita tidak hanya mendukung ekonomi lokal, tetapi juga membangun hubungan yang lebih personal dengan pengrajin dan desainernya. Kita dapat mengetahui cerita di balik setiap produk dan merasa lebih terhubung dengan komunitas yang lebih kecil.

Menjaga pakaian dengan baik. Dengan merawat pakaian dengan baik, kita dapat memperpanjang umur pakainya dan mengurangi jumlah pakaian yang dibuang.

Praktik perawatan yang berkelanjutan meliputi mencuci dengan air dingin, menghindari penggunaan pengering, dan memperbaiki pakaian yang rusak daripada membuangnya. Tindakan-tindakan sederhana ini dapat secara signifikan mengurangi konsumsi energi dan air, serta mengurangi produksi limbah tekstil.

Menjahit dan memperbaiki. Membenahi pakaian yang rusak atau mengubah gaya pakaian lama dapat mengurangi kebutuhan untuk membeli pakaian baru.

Mempelajari keterampilan menjahit adalah investasi jangka panjang yang sangat bermanfaat. Selain memperpanjang umur pakaian, menjahit juga memungkinkan kita untuk menciptakan pakaian unik yang sesuai dengan gaya pribadi kita dan mengurangi ketergantungan pada industri fashion cepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun