Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bubur Ayam: Hidangan yang Mencerminkan Nilai-Nilai Gotong Royong

10 Oktober 2024   21:59 Diperbarui: 10 Oktober 2024   22:01 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bubur Ayam Legenda Di Kota Semarang | KOMPAS.com/bubur legenda

Bubur bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga menjadi media untuk mempererat hubungan sosial. Dalam berbagai acara seperti kenduri, arisan, atau peringatan hari besar, bubur selalu hadir sebagai hidangan utama. Semangkuk bubur yang disajikan bersama-sama menjadi simbol persatuan dan kebersamaan.

Proses menyantap bubur secara bersama-sama menciptakan suasana yang hangat dan akrab, memperkuat ikatan antar anggota keluarga, teman, atau masyarakat.

Bubur, dengan konsistensinya yang lembut dan rasa yang sederhana, seringkali dikaitkan dengan kesederhanaan dan ketulusan hati. Dalam berbagai tradisi, bubur memiliki makna simbolis yang mendalam. Misalnya, bubur merah putih yang menjadi simbol persatuan dan keberagaman bangsa Indonesia.

Hidangan bubur dalam berbagai acara adat juga mengandung makna filosofis yang berkaitan dengan siklus kehidupan, harapan, dan doa. Dengan demikian, semangkuk bubur tidak hanya mengenyangkan perut, tetapi juga menyentuh hati dan jiwa.

Nilai-nilai yang Terkandung

Gotong royong. Nilai ini sangat kental dalam proses pembuatan dan penyajian bubur. Setiap individu saling membantu dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.

Saat pembuatan bubur, kita bisa melihat betapa indahnya kerjasama. Anak-anak riang gembira mencuci sayuran kecil-kecil, sementara para ibu dengan telaten mengaduk bubur agar tidak gosong. Para bapak pun tak kalah semangat, mereka membantu menyiapkan kayu bakar untuk memasak.

Dalam suasana yang penuh keakraban, setiap orang merasa memiliki peran penting. Hasilnya, selain mendapatkan semangkuk bubur yang lezat, kita juga mendapatkan kebahagiaan dan kepuasan karena telah bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.

Gotong royong dalam pembuatan bubur mengajarkan kita bahwa dengan bekerja sama, kita dapat menyelesaikan segala sesuatu dengan lebih mudah dan menyenangkan.

Kebersamaan. Bubur menjadi simbol persatuan dan kebersamaan. Menyantap bubur bersama-sama menciptakan suasana yang harmonis dan saling menghormati.

Sejak kecil, kita diajarkan untuk selalu berbagi makanan dengan orang lain. Salah satu makanan yang sering menjadi simbol kebersamaan adalah bubur. Saat berkumpul dengan keluarga besar, semangkuk bubur hangat yang disajikan di tengah meja menjadi pusat perhatian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun