Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Dilema UMKM Indonesia di Tengah Banjir Produksi China, Antara Survival dan Transformasi

10 Oktober 2024   00:31 Diperbarui: 10 Oktober 2024   04:13 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain itu, pemerintah juga perlu membantu UMKM dalam memenuhi standar kualitas ekspor dan mempermudah prosedur ekspor-impor.

Dengan demikian, UMKM dapat lebih mudah menembus pasar internasional dan bersaing dengan produk-produk dari negara lain.

Untuk melindungi UMKM dan mendorong daya saing produk lokal, pemerintah perlu mengambil langkah komprehensif.

Di dalam negeri, pemerintah dapat memberikan dukungan berupa insentif fiskal, akses pembiayaan, pelatihan, dan perlindungan hukum.

Sementara itu, untuk memperluas pasar, pemerintah perlu memfasilitasi ekspor UMKM melalui berbagai program promosi dan dukungan logistik.

Dengan demikian, UMKM tidak hanya dapat bertahan di pasar domestik, tetapi juga mampu bersaing di pasar global.

Dalam era digital, pemerintah perlu mendorong digitalisasi UMKM untuk meningkatkan daya saing. Fasilitasi akses internet dan pelatihan digital bagi pelaku UMKM menjadi sangat penting.

Selain itu, pemerintah juga perlu membangun platform digital yang dapat menghubungkan UMKM dengan konsumen dan mitra bisnis, baik di dalam maupun di luar negeri.

Kesimpulan Utama:

Pertama, persaingan sengit. UMKM Indonesia menghadapi persaingan yang sangat ketat dari produk-produk China yang umumnya memiliki harga lebih murah dan produksi massal.

Kedua, tantangan survival. Banyak UMKM, terutama yang memproduksi barang tradisional atau berskala kecil, kesulitan bertahan hidup dan bahkan terpaksa gulung tikar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun