Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Dari Booming ke Booming Out: Sepeda Bekas Banjiri Pasar, Masih Adakah Harapan?

30 September 2024   05:58 Diperbarui: 30 September 2024   13:02 537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandemi Covid-19 yang melanda dunia beberapa tahun lalu tak hanya membawa perubahan drastis pada gaya hidup masyarakat, namun juga memicu tren baru yang sempat digandrungi, yakni bersepeda.

Seiring dengan pembatasan aktivitas di luar rumah dan meningkatnya kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan, sepeda menjadi pilihan utama sebagai alat transportasi alternatif sekaligus sarana olahraga.

Booming-nya tren bersepeda ini mendorong pertumbuhan industri sepeda secara signifikan. Toko-toko sepeda kebanjiran pembeli, harga sepeda melambung tinggi, dan berbagai merek baru bermunculan.

Namun, seiring dengan meredanya pandemi dan pembatasan aktivitas mulai dilonggarkan, tren bersepeda pun perlahan mulai surut.

Faktor Penurunan Minat Bersepeda

Pertama, kembali ke kebiasaan lama. Setelah pandemi, banyak orang kembali ke kebiasaan sebelumnya, seperti menggunakan kendaraan pribadi untuk mobilitas sehari-hari.

Setelah pandemi mereda, mobilitas masyarakat kembali meningkat. Kemudahan dan kenyamanan kendaraan pribadi, seperti mobil dan motor, kembali menjadi pilihan utama bagi banyak orang.

Mobil pribadi menawarkan kebebasan bergerak yang lebih tinggi, perlindungan dari cuaca ekstrem, serta kapasitas untuk membawa lebih banyak barang. Motor, dengan kelincahannya, menjadi solusi bagi mereka yang ingin menghindari kemacetan lalu lintas.

Fenomena ini menunjukkan betapa sulitnya mengubah kebiasaan masyarakat. Meskipun bersepeda sempat menjadi tren yang populer, kenyamanan dan kemudahan yang ditawarkan oleh kendaraan pribadi tetap menjadi daya tarik yang kuat.

Untuk mendorong masyarakat kembali beralih ke transportasi yang lebih ramah lingkungan, diperlukan upaya yang lebih komprehensif, mulai dari penyediaan infrastruktur yang memadai, sosialisasi yang efektif, hingga kebijakan yang mendukung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun