Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menguasai Seni Mengatakan "Tidak": Kunci Kebahagiaan dan Keseimbangan Hidup

27 September 2024   13:24 Diperbarui: 27 September 2024   13:26 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan memahami akar penyebabnya dan menerapkan beberapa strategi yang disebutkan di atas, kita bisa mengatasi ketakutan ini dan membangun hubungan yang lebih sehat dengan diri sendiri dan orang lain.

Kedua, ingin disukai. Kita ingin terlihat baik di mata orang lain dan mendapatkan persetujuan mereka.

Ingin disukai adalah hasrat mendasar yang dimiliki oleh hampir setiap manusia. Ini adalah kebutuhan alami untuk merasa diterima, dihargai, dan menjadi bagian dari suatu kelompok. Kita semua memiliki keinginan untuk membangun koneksi sosial yang kuat dan merasa berarti bagi orang lain.

Kita ingin terlihat baik di mata orang lain dan mendapatkan persetujuan mereka adalah manifestasi dari keinginan untuk disukai. Kita seringkali merasa perlu menyesuaikan diri atau menampilkan citra tertentu agar orang lain menyukai kita.

Hal ini bisa menjadi dorongan yang kuat dalam berbagai aspek kehidupan kita, mulai dari pergaulan sehari-hari hingga dalam dunia profesional.

Keinginan untuk disukai adalah hal yang wajar, namun penting untuk kita menyeimbangkannya dengan kebutuhan untuk menjadi diri sendiri.

Dengan memahami motivasi di balik keinginan ini dan menerapkan beberapa strategi yang disebutkan di atas, kita dapat membangun hubungan yang lebih sehat dan bahagia dengan diri sendiri dan orang lain.

Ketiga, perasaan bersalah. Kita merasa bersalah jika tidak membantu orang lain.

Perasaan bersalah adalah emosi yang sering kita alami ketika merasa telah melakukan kesalahan atau melanggar norma sosial. 

Dalam konteks ini, perasaan bersalah muncul ketika kita tidak membantu orang lain yang membutuhkan.

Kita merasa bersalah jika tidak membantu orang lain menunjukkan adanya dorongan kuat untuk berbuat baik dan membantu sesama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun