Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Badai PHK di 2024, Halo Masa Depan yang Tidak Pasti!

24 September 2024   09:29 Diperbarui: 24 September 2024   09:46 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kedua, disrupsi teknologi yang semakin cepat telah mengubah cara kita bekerja. Otomatisasi dan kecerdasan buatan mengambil alih banyak tugas yang sebelumnya dilakukan oleh manusia, sehingga mengurangi kebutuhan akan tenaga kerja.

Otomatisasi telah merambah ke berbagai sektor industri, dari manufaktur hingga layanan. Robot dan mesin telah menggantikan tenaga kerja manusia dalam melakukan tugas-tugas yang bersifat repetitif dan berbahaya.

Hal ini meningkatkan efisiensi produksi namun juga mengakibatkan pemangkasan jumlah pekerja.

Kecerdasan buatan (AI) telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Algoritma AI mampu menganalisis data dalam jumlah besar dan membuat keputusan yang kompleks.

Hal ini memungkinkan AI untuk mengambil alih tugas-tugas yang sebelumnya hanya dapat dilakukan oleh manusia, seperti analisis data, layanan pelanggan, dan bahkan pembuatan konten kreatif.

Ketiga, pergeseran pola konsumsi akibat pandemi juga turut mempengaruhi. Meningkatnya belanja online dan perubahan preferensi konsumen memaksa perusahaan untuk beradaptasi dengan model bisnis yang baru.

Pandemi telah mendorong lonjakan pesat dalam aktivitas belanja online. Masyarakat semakin nyaman berbelanja dari rumah, sehingga memaksa bisnis-bisnis tradisional untuk bertransformasi menjadi bisnis digital. Perusahaan yang tidak mampu beradaptasi dengan cepat akan tertinggal dan kesulitan bersaing.

Preferensi konsumen mengalami pergeseran yang signifikan selama pandemi. Masyarakat lebih memprioritaskan produk-produk yang berkaitan dengan kesehatan, kebersihan, dan kenyamanan. Selain itu, kesadaran akan pentingnya keberlanjutan juga semakin meningkat, sehingga mendorong permintaan terhadap produk-produk ramah lingkungan.

Dampak Luas dari PHK Massal

Dampak dari PHK massal sangat luas dan kompleks. Secara individu, para pekerja yang terkena PHK akan mengalami kesulitan finansial, stres, dan penurunan kepercayaan diri. Proses mencari pekerjaan baru pun menjadi lebih sulit di tengah persaingan yang ketat.

Secara sosial, PHK dapat meningkatkan angka kemiskinan, ketimpangan sosial, dan ketidakstabilan sosial. Secara ekonomi, PHK dapat mengurangi daya beli masyarakat, memperlambat pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan angka pengangguran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun