Warga berkala melakukan reboisasi (menanam pohon kembali). Menanam kembali pohon-pohon di sekitar sumber air untuk mencegah erosi tanah dan menjaga kelestarian hutan, termasuk untuk kelestarian area pertanian.
Selain itu, mereka melakukan vegetasi penutup tanah. Menanam tanaman penutup tanah untuk mengurangi limpasan air hujan dan meningkatkan penyerapan air ke dalam tanah.
Kemudian, warga setempat bersama-sama menjaga lingkungan degan membatasi aktivitas penebangan. Mengurangi aktivitas penebangan pohon di sekitar sumber air untuk menjaga kelestarian hutan.
2. Mengelola Penggunaan Air
Masyarakat, khsusnya petani masih menerapkan Irigasi tetes. Menggunakan sistem irigasi tetes untuk meminimalkan penggunaan air dan meningkatkan efisiensi penyiraman.
Lalu, mereka juga rutin melakukan rotasi tanaman. Melakukan rotasi tanaman untuk menjaga kelembaban tanah dan mengurangi penguapan air.
Di samping itu warga selalu menghindari pemborosan air. Memperbaiki saluran irigasi yang rusak dan memastikan tidak ada kebocoran air.
3. Menjaga Kualitas Air
Mengurangi penggunaan pestisida dan pupuk kimia. Menggunakan pestisida dan pupuk organik untuk mengurangi pencemaran air.
Mereka juga membuat zona penyangga. Tujuan membuat zona penyangga di sekitar sumber air untuk mencegah masuknya limbah pertanian dan domestik.
4. Pemantauan Kualitas Air