Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Harga Cabai Meroket? Saatnya Mandiri dengan Bertani Mini di Rumah

2 September 2024   15:12 Diperbarui: 3 September 2024   19:20 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - Bibit cabai dalam pot yang akan ditanam di pekarangan rumah | Dokumentasi Pribadi

Bosan dengan harga cabai yang terus meroket? Mencari alternatif untuk menghemat pengeluaran dapur? Mengapa tidak mencoba bertani cabai sendiri di rumah?

Fluktuasi harga cabai di pasaran seringkali menjadi permasalahan bagi para ibu rumah tangga. Kenaikan harga yang tak terduga dapat menguras kantong dan mengganggu anggaran belanja bulanan.

Namun, jangan khawatir! Ada solusi sederhana yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi masalah ini, yaitu dengan bertani cabai mini di rumah.

Mungkin Anda berpikir bahwa menanam cabai membutuhkan lahan yang luas dan perawatan yang rumit. Nyatanya, Anda bisa memulai bertani cabai dengan lahan yang sangat terbatas, bahkan di dalam pot sekalipun.

Dengan permasalahan di atas, Anda jangan khawatir! Ada solusi sederhana yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi masalah ini, yaitu dengan bertani cabai mini di rumah.

Mengapa Harus Menanam Cabai Sendiri?

Harga terjangkau. Dengan menanam sendiri, Anda bisa mendapatkan cabai segar dengan harga yang jauh lebih murah dibandingkan membeli di pasar.

Jika Anda menanam cabai sendiri di rumah, Anda tidak perlu mengeluarkan uang untuk membeli cabai di pasar. Hal ini karena Anda bisa memanen cabai yang Anda tanam sendiri secara gratis. 

Dengan begitu, pengeluaran Anda untuk bahan makanan, terutama cabai, akan berkurang secara signifikan.

Kualitas terjamin. Anda dapat memantau langsung proses pertumbuhan cabai sehingga kualitasnya lebih terjamin. Bebas pestisida dan bahan kimia berbahaya.

Ketika Anda menanam cabai sendiri, Anda memiliki kendali penuh atas proses pertumbuhan tanaman. Anda bisa memastikan bahwa cabai yang Anda tanam tumbuh dalam kondisi yang sehat dan bebas dari gangguan hama atau penyakit. Karena Anda memantau langsung pertumbuhannya, Anda bisa segera mengambil tindakan jika ada masalah.

Lingkungan hidup. Bertani di rumah merupakan salah satu cara untuk berkontribusi dalam menjaga lingkungan.

Dengan menanam tanaman, termasuk cabai, di rumah, kita secara tidak langsung turut serta dalam menjaga kelestarian lingkungan. Ini karena ada beberapa manfaat positif yang bisa kita dapatkan dari kegiatan bertani di rumah.

Hobi yang menguntungkan. Menanam cabai bisa menjadi hobi yang menyenangkan sekaligus menguntungkan. Bertani cabai, khususnya jika dilakukan di rumah, tidak hanya sekadar hobi yang mengisi waktu luang, tetapi juga bisa memberikan keuntungan secara finansial.

Langkah-langkah Menanam Cabai di Rumah

1. Persiapan Media Tanam

Siapkan pot atau wadah yang cukup besar dengan lubang drainase. Isi dengan campuran tanah subur, pupuk kandang, dan sekam padi.

Pot atau wadah: Kamu bisa menggunakan berbagai macam wadah seperti pot plastik, pot tanah liat, atau bahkan ember bekas yang sudah dilubangi. Yang penting wadah tersebut cukup besar untuk menampung pertumbuhan akar cabai dan memiliki ukuran yang sesuai dengan jenis cabai yang akan kamu tanam.

Lubang drainase: Lubang drainase sangat penting agar air siraman tidak menggenang di dasar pot. Jika air menggenang, akar cabai bisa membusuk.

Tanah subur: Tanah subur kaya akan nutrisi yang dibutuhkan tanaman cabai untuk tumbuh. Kamu bisa membeli tanah siap pakai di toko pertanian atau membuat sendiri dengan mencampurkan tanah kebun dengan kompos.

Pupuk kandang: Pupuk kandang mengandung banyak nutrisi organik yang baik untuk pertumbuhan tanaman. Selain itu, pupuk kandang juga membuat tanah menjadi lebih gembur.

Sekam padi: Sekam padi berfungsi untuk membuat media tanam menjadi lebih porous atau berongga-rongga. Ini akan membuat akar cabai lebih mudah bernapas dan air siraman bisa meresap dengan baik.

2. Pemilihan Bibit

Pilih bibit cabai yang berkualitas dan sesuai dengan varietas yang Anda inginkan. Perhatikan kondisi bibit, pastikan sehat dan tidak terserang hama penyakit.

Pilih bibit cabai yang berkualitas: Ini berarti Anda harus memilih bibit cabai yang berasal dari sumber yang terpercaya, seperti toko pertanian atau petani yang sudah berpengalaman. Bibit yang berkualitas biasanya memiliki pertumbuhan yang seragam, warna yang segar, dan tidak cacat.

Sesuai dengan varietas yang Anda inginkan: Ada banyak sekali varietas cabai dengan karakteristik yang berbeda-beda, seperti rasa, ukuran, dan ketahanan terhadap penyakit. Pilih varietas cabai yang sesuai dengan preferensi Anda dan kondisi lingkungan tempat Anda menanam.

Perhatikan kondisi bibit: Sebelum membeli, perhatikan kondisi bibit secara seksama. Pastikan bibit terlihat sehat, tidak layu, dan tidak ada bagian yang rusak.

Tidak terserang hama penyakit: Bibit yang sehat adalah bibit yang bebas dari serangan hama dan penyakit. Jika bibit sudah terinfeksi, maka tanaman cabai Anda akan sulit tumbuh dengan baik dan berpotensi gagal panen.

3. Penyemaian

Tanam bibit cabai pada media tanam yang sudah disiapkan. Setelah Anda menyiapkan pot atau wadah dengan media tanam yang terdiri dari campuran tanah subur, pupuk kandang, dan sekam padi, langkah selanjutnya adalah menempatkan bibit cabai pada media tanam tersebut.

Siram secara teratur agar media tanam tetap lembap. Setelah menanam bibit cabai, kita perlu memberikan air secara rutin agar tanah tempat cabai ditanam selalu dalam kondisi yang cukup basah. 

Kita tidak ingin tanahnya terlalu kering, karena ini akan membuat cabai sulit menyerap nutrisi dan bisa menyebabkan layu. Namun, kita juga tidak ingin tanahnya terlalu basah karena bisa menyebabkan akar cabai membusuk.

4. Perawatan

Letakkan pot di tempat yang terkena sinar matahari langsung minimal 6 jam sehari.
Siram secara teratur, namun jangan terlalu banyak agar tidak menyebabkan akar membusuk.

Berikan pupuk secara berkala untuk menyuburkan tanaman. Lakukan penyiangan untuk membuang gulma yang tumbuh di sekitar tanaman cabai.

5. Panen

Cabai siap dipanen ketika buahnya sudah berwarna merah menyala dan berukuran besar. Panen dilakukan dengan cara memotong tangkai cabai menggunakan gunting tanaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun