2. Pemilihan Bibit
Pilih bibit cabai yang berkualitas dan sesuai dengan varietas yang Anda inginkan. Perhatikan kondisi bibit, pastikan sehat dan tidak terserang hama penyakit.
Pilih bibit cabai yang berkualitas: Ini berarti Anda harus memilih bibit cabai yang berasal dari sumber yang terpercaya, seperti toko pertanian atau petani yang sudah berpengalaman. Bibit yang berkualitas biasanya memiliki pertumbuhan yang seragam, warna yang segar, dan tidak cacat.
Sesuai dengan varietas yang Anda inginkan: Ada banyak sekali varietas cabai dengan karakteristik yang berbeda-beda, seperti rasa, ukuran, dan ketahanan terhadap penyakit. Pilih varietas cabai yang sesuai dengan preferensi Anda dan kondisi lingkungan tempat Anda menanam.
Perhatikan kondisi bibit: Sebelum membeli, perhatikan kondisi bibit secara seksama. Pastikan bibit terlihat sehat, tidak layu, dan tidak ada bagian yang rusak.
Tidak terserang hama penyakit: Bibit yang sehat adalah bibit yang bebas dari serangan hama dan penyakit. Jika bibit sudah terinfeksi, maka tanaman cabai Anda akan sulit tumbuh dengan baik dan berpotensi gagal panen.
3. Penyemaian
Tanam bibit cabai pada media tanam yang sudah disiapkan. Setelah Anda menyiapkan pot atau wadah dengan media tanam yang terdiri dari campuran tanah subur, pupuk kandang, dan sekam padi, langkah selanjutnya adalah menempatkan bibit cabai pada media tanam tersebut.
Siram secara teratur agar media tanam tetap lembap. Setelah menanam bibit cabai, kita perlu memberikan air secara rutin agar tanah tempat cabai ditanam selalu dalam kondisi yang cukup basah.Â
Kita tidak ingin tanahnya terlalu kering, karena ini akan membuat cabai sulit menyerap nutrisi dan bisa menyebabkan layu. Namun, kita juga tidak ingin tanahnya terlalu basah karena bisa menyebabkan akar cabai membusuk.
4. Perawatan