Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Memahami Teman yang Tone Deaf: Penyebab dan Cara Menghadapinya

30 Agustus 2024   06:02 Diperbarui: 30 Agustus 2024   06:21 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pilih waktu yang tepat. Pilih momen ketika suasana tenang dan tidak ada tekanan. Gunakan "Aku" statement: Ungkapkan perasaanmu dengan kalimat "Aku merasa..." sehingga tidak terdengar menyalahkan. Contoh: "Aku merasa sedih ketika kamu berkata begitu."

Berikan contoh konkret. Jelaskan situasi spesifik yang membuatmu tidak nyaman. Setiap orang berhak merasa nyaman dan dihargai. Jika kita terus-menerus merasa tidak nyaman dalam suatu hubungan, jangan ragu untuk mencari bantuan dari orang lain, seperti teman, keluarga, atau terapis.

Dengarkan dengan empati. Berikan kesempatan pada teman kita untuk menjelaskan perspektifnya.

Mendengarkan dengan empati dan memberikan kesempatan pada teman kita untuk menjelaskan perspektifnya adalah kunci untuk membangun hubungan yang sehat dan saling mendukung. Dengan melakukan hal ini, kita tidak hanya membantu temanmu, tetapi juga meningkatkan kemampuan kita dalam berkomunikasi dan menyelesaikan konflik.

2. Tetapkan Batasan

Komunikasikan batas kita. Jelaskan dengan jelas apa yang kita rasa nyaman dan tidak nyaman. Artinya adalah menyampaikan secara tegas kepada orang lain tentang apa yang kita bolehkan dan tidak bolehkan dalam perlakuan atau tindakan mereka terhadap kita. Ini seperti membuat garis batas yang jelas dalam sebuah hubungan, baik itu dengan teman, keluarga, pasangan, atau rekan kerja.

Konsisten. Selalu tegaskan batasan kita setiap kali dilanggar.  Artinya kita harus terus-menerus menyampaikan batas-batasmu kepada orang lain, terutama ketika batas tersebut telah dilanggar. Ini penting untuk menjaga agar orang lain memahami dan menghormati batas yang telah kita tetapkan.

3. Berikan Pendidikan

Ajak diskusi. Ajak teman kita berdiskusi tentang pentingnya empati dan kesadaran sosial. Ini berarti memulai percakapan dengan teman kita mengenai mengapa kemampuan untuk memahami dan peduli terhadap perasaan orang lain (empati) serta kesadaran akan peran kita dalam masyarakat (kesadaran sosial) itu sangat penting. Tujuannya adalah untuk membuka pikiran teman kita tentang topik ini dan mendorongnya untuk berpikir lebih dalam.

Berikan contoh. Berikan contoh situasi di mana orang lain merasa tersinggung karena perilaku yang serupa. Bercanda yang terlalu personal. Seseorang bercanda tentang penampilan fisik teman mereka, menganggapnya lucu. Namun, teman yang menjadi bahan candaan merasa tidak nyaman dan tersinggung karena merasa penampilannya dihina.

Contoh lain adalah memberikan saran yang tidak diminta: Seorang teman memberikan saran tentang cara berpakaian kepada teman lainnya, padahal teman yang diberi saran merasa nyaman dengan gaya berpakaiannya. Hal ini bisa membuat teman yang diberi saran merasa tidak dihargai pilihannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun