Ketiga, pemasaran. Manfaatkan media sosial dan platform e-commerce untuk memasarkan produk kita. Artinya agar kita menggunakan media sosial dan platform jual beli online (e-commerce) sebagai alat untuk mempromosikan dan menjual layang-layang yang kita produksi.
Keempat, branding. Bangun brand yang kuat dan mudah diingat. Artinya menciptakan identitas unik dan berkesan untuk produk atau bisnis layang-layang kita. Ini melibatkan upaya untuk membuat merek kita sedemikian rupa sehingga konsumen dapat dengan mudah mengenali, mengingat, dan membedakannya dari merek lain yang sejenis.
Kelima, ikuti tren. Perhatikan tren yang sedang berkembang di dunia layang-layang dan sesuaikan produk kita. Mengisyaratkan agar kita selalu mengikuti perkembangan terbaru atau tren yang sedang populer di dunia layang-layang. Dengan begitu, kita dapat menyesuaikan produk layang-layang yang kita buat agar tetap relevan dan menarik minat konsumen.
Usaha Layang-layang: Peluang Bisnis Sederhana untuk Hidupi Ekonomi Keluarga
Bisnis layang-layang, meskipun terkesan sederhana, memiliki potensi yang sangat besar, terutama di Indonesia dengan budaya bermain layang-layang yang kuat. Berikut beberapa alasan mengapa bisnis ini bisa menjadi sumber penghasilan yang menjanjikan:
1. Permintaan Selalu Ada
Minat masyarakat terhadap layang-layang, baik untuk bermain maupun sebagai hiasan, tidak pernah surut. Terutama di musim kemarau, permintaan akan layang-layang semakin meningkat.
2. Modal Awal Terjangkau
Memulai bisnis layang-layang tidak membutuhkan modal yang sangat besar. Kita bisa memulai dengan membuat layang-layang dalam jumlah terbatas dan menjualnya secara langsung atau melalui media sosial.
3. Bahan Baku Mudah Didapat
Bahan baku untuk membuat layang-layang seperti kertas, bambu, benang, dan lem sangat mudah ditemukan di pasar tradisional maupun toko bahan bangunan.