Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Di Antara Masa Lalu Kelabu dan "Forgive but Not Forget"

11 Agustus 2024   06:48 Diperbarui: 11 Agustus 2024   06:54 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - Forgive but Not Forget | Image by path.com/tumblr.com

"Forgive but Not Forget"

Frasa "Forgive but Not Forget" seringkali digunakan dalam konteks mengatasi masa lalu kelabu. Artinya, kita memilih untuk memaafkan orang yang telah menyakiti kita, tetapi kita tidak melupakan apa yang telah terjadi. Ini adalah pendekatan yang kompleks dan membutuhkan pertimbangan yang matang.

Mengapa memaafkan?

Pertama, untuk diri sendiri. Memaafkan adalah cara untuk melepaskan diri dari belenggu emosi negatif. Ini memungkinkan kita untuk bergerak maju dan membangun kehidupan yang lebih baik.

Kedua, untuk hubungan. Memaafkan bisa menjadi langkah pertama menuju rekonsiliasi. Namun, ini tidak berarti kita harus kembali ke hubungan yang toxic.

Ketiga, untuk pertumbuhan spiritual. Banyak agama dan filsafat mengajarkan bahwa memaafkan adalah tindakan yang mulia dan dapat membawa kedamaian batin.

Mengapa tidak melupakan?

Pertama, sebagai pelajaran. Mengingat pengalaman buruk dapat membantu kita belajar dari kesalahan dan menghindari situasi serupa di masa depan.

Kedua, sebagai perlindungan. Dengan mengingat apa yang telah terjadi, kita dapat lebih waspada terhadap orang atau situasi yang berpotensi menyakiti kita lagi.

Mengapa konsep ini penting?

Konsep "Forgive but Not Forget" penting karena:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun