Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung

31.03.24

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pengalaman Saya Sebagai Menantu, Belajar Beradaptasi dengan Keluarga Baru

10 Juli 2024   07:35 Diperbarui: 10 Juli 2024   07:42 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - Menantu dan mertua (SHUTTERSTOCK dimuat Kompas.com)

Menjadi menantu merupakan sebuah perjalanan baru dalam hidup yang penuh dengan lika-liku. Ada banyak hal yang perlu dipelajari dan diadaptasi untuk membangun hubungan yang harmonis dengan keluarga baru.

Menjaga dan membina hubungan yang harmonis dengan keluarga baru adalah gampang-gampang susah, atau susah-susah gampang, tergantung bagaimana sudut pandang dan cara menyikapinya.

Jangankan membina hubungan dengan mertua yang merupakan keluarga baru bagi kita, dengan keluarga kita sendiri pun, seperti orang tua, adik, kakak, sepupu dan saudara lainnya tidaklah selalu mulus, tapi adakalanya hal yang membuat tidak nyaman.

Untuk itu, seyogyanya kita sebagai menantu agar bisa menyesuaikan diri dan mampu beradaptasi dengan lingkungan baru. Sebagai anggota keluarga baru, kita harus benar-benar menyelelami budaya dan adat kebiasaan diantara anggota keluarga yang ada.

Berikut adalah beberapa pengalaman pribadi saya sebagai menantu yang mungkin dapat membantu Anda dalam memahami proses adaptasi ini:

Awal yang Penuh Tantangan:

Awal mula menjadi menantu bagi saya tidaklah mudah. Saya berasal dari latar belakang budaya dan kebiasaan yang berbeda dengan keluarga istri. Hal ini tentunya menimbulkan beberapa perbedaan dan kesalahpahaman. Saya merasa canggung dan tidak nyaman dengan kebiasaan dan tradisi keluarga istri.

Belajar Berkomunikasi dan Beradaptasi:

Seiring waktu, saya belajar untuk lebih terbuka dan komunikatif dengan keluarga istri. Saya berusaha untuk memahami kebiasaan dan tradisi mereka, dan saya juga belajar untuk menyesuaikan diri dengan aturan dan norma yang berlaku di keluarga mereka.

Menemukan Kesamaan dan Membangun Kedekatan:

Meskipun memiliki banyak perbedaan, saya juga menemukan banyak kesamaan dengan keluarga istri. Kami memiliki minat yang sama dalam beberapa hal, dan kami senang menghabiskan waktu bersama.

Mertua Sebagai Orang Tua Kedua:

Hubungan saya dengan mertua berkembang dengan baik seiring waktu. Saya belajar untuk melihat mereka sebagai orang tua kedua saya, dan mereka juga memperlakukan saya seperti anak laki-laki mereka sendiri.

Menemukan Kebahagiaan dalam Keluarga Baru:

Menjadi menantu bukanlah hal yang mudah, tetapi dengan usaha dan kesabaran, saya berhasil membangun hubungan yang harmonis dengan keluarga baru. Saya merasa beruntung memiliki keluarga yang supportive dan penuh kasih sayang.

Tips untuk Menantu Baru:

Berikut adalah beberapa tips untuk menantu baru yang ingin membangun hubungan yang baik dengan keluarga baru:

Pertama, komunikasi yang terbuka. Terbukalah untuk berkomunikasi dengan keluarga baru Anda. Berbicaralah tentang perasaan Anda dan dengarkan dengan seksama apa yang mereka katakan.

Kedua, menghargai perbedaan. Hargai perbedaan budaya dan kebiasaan keluarga baru Anda. Jangan mencoba untuk mengubah mereka, tetapi cobalah untuk beradaptasi dengan kebiasaan mereka.

Ketiga, bersikapn sopan dan hormat. Selalu bersikap sopan dan hormat kepada semua anggota keluarga baru Anda.

Keempat, bersedia membantu. Bersikaplah proaktif dan bantulah keluarga baru Anda whenever you can.

Kelima, sabar dan terbuka. Membangun hubungan yang baik membutuhkan waktu dan kesabaran. Terbukalah untuk belajar dan beradaptasi.

Menjadi menantu merupakan sebuah pengalaman yang berharga. Dengan belajar untuk beradaptasi dan membangun komunikasi yang baik, Anda dapat menciptakan hubungan yang harmonis dan penuh kasih sayang dengan keluarga baru Anda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun