Menjadi menantu merupakan sebuah perjalanan baru dalam hidup yang penuh dengan lika-liku. Ada banyak hal yang perlu dipelajari dan diadaptasi untuk membangun hubungan yang harmonis dengan keluarga baru.
Menjaga dan membina hubungan yang harmonis dengan keluarga baru adalah gampang-gampang susah, atau susah-susah gampang, tergantung bagaimana sudut pandang dan cara menyikapinya.
Jangankan membina hubungan dengan mertua yang merupakan keluarga baru bagi kita, dengan keluarga kita sendiri pun, seperti orang tua, adik, kakak, sepupu dan saudara lainnya tidaklah selalu mulus, tapi adakalanya hal yang membuat tidak nyaman.
Untuk itu, seyogyanya kita sebagai menantu agar bisa menyesuaikan diri dan mampu beradaptasi dengan lingkungan baru. Sebagai anggota keluarga baru, kita harus benar-benar menyelelami budaya dan adat kebiasaan diantara anggota keluarga yang ada.
Berikut adalah beberapa pengalaman pribadi saya sebagai menantu yang mungkin dapat membantu Anda dalam memahami proses adaptasi ini:
Awal yang Penuh Tantangan:
Awal mula menjadi menantu bagi saya tidaklah mudah. Saya berasal dari latar belakang budaya dan kebiasaan yang berbeda dengan keluarga istri. Hal ini tentunya menimbulkan beberapa perbedaan dan kesalahpahaman. Saya merasa canggung dan tidak nyaman dengan kebiasaan dan tradisi keluarga istri.
Belajar Berkomunikasi dan Beradaptasi:
Seiring waktu, saya belajar untuk lebih terbuka dan komunikatif dengan keluarga istri. Saya berusaha untuk memahami kebiasaan dan tradisi mereka, dan saya juga belajar untuk menyesuaikan diri dengan aturan dan norma yang berlaku di keluarga mereka.
Menemukan Kesamaan dan Membangun Kedekatan: