Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung

31.03.24

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Membangun Ketahanan Pangan pada Musim Kemarau, Petani Padi di Garut Beralih Menanam Ubi Jalar

6 Juni 2024   06:02 Diperbarui: 6 Juni 2024   06:31 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - Seorang petani di Garut sedang menanam ubi jalar, Rabu (5/6/2024). (Dok. Pribadi)

Musim kemarau di Indonesia sering kali membawa dampak negatif bagi sektor pertanian, khususnya bagi para petani padi. Kekurangan air hujan dapat menyebabkan gagal panen dan berakibat pada krisis pangan.

Untuk mengatasi hal ini, salah satunya di dua kecamatan yang berdekatan yakni Leles dan Kadungora, Kabupaten Garut, Jawa Barat, para petani padi mulai beralih menanam ubi jalar sebagai solusi alternatif untuk membangun ketahanan pangan pada musim kemarau.

Tantangan Musim Kemarau bagi Petani Padi

Musim kemarau di Indonesia biasanya berlangsung selama 3-4 bulan, dimulai dari bulan Mei hingga Agustus. Pada periode ini, curah hujan turun drastis dan menyebabkan kekeringan di berbagai daerah. Kekeringan ini sangat berakibat pada sektor pertanian, khususnya bagi para petani padi yang mengandalkan air hujan untuk mengairi sawah mereka.

Kurangnya air hujan dapat menyebabkan beberapa masalah bagi tanaman padi, seperti, stres air, munculnya berbagai hama penyakit dan yang paling dikhawatirkan para petani padi adalah gagal panen.

Berikut penjelasan musim kemarau bisa berdampak kurang baik bagi tanaman padi, antara lain:

1. Stres air
Tanaman padi membutuhkan air dalam jumlah yang cukup untuk tumbuh dan berkembang. Kekurangan air dapat menyebabkan stres air pada tanaman, yang dapat menghambat pertumbuhannya dan menyebabkan penurunan hasil panen.

2. Hama dan penyakit
Kekeringan juga dapat membuat tanaman padi lebih rentan terhadap hama dan penyakit. Hal ini karena tanaman yang stres air lebih lemah dan mudah terserang penyakit.

3. Gagal panen
Dalam kasus yang parah, kekeringan dapat menyebabkan gagal panen. Hal ini tentu saja akan berakibat pada kerugian finansial yang besar bagi para petani dan dapat menyebabkan krisis pangan di daerah tersebut.

Ubi Jalar sebagai Solusi Alternatif menjaga ketahan pangan para petani padi di Garut.

Untuk mengatasi tantangan musim kemarau, para petani di Garut mulai beralih menanam ubi jalar sebagai solusi alternatif. Ubi jalar merupakan tanaman yang tahan terhadap kekeringan dan membutuhkan air yang lebih sedikit dibandingkan dengan tanaman padi.

Selain itu, ubi jalar juga memiliki beberapa keuntungan lain, antara lain:

1. Masa panen yang singkat
Ubi jalar dapat dipanen dalam waktu 3-4 bulan setelah tanam. Hal ini berarti bahwa para petani dapat panen ubi jalar beberapa kali dalam setahun, bahkan pada musim kemarau.

2. Hasil panen yang tinggi
Sejak lama ubi jalar adalah pendamping padi yang terus dikembangkan oleh para patani padi sebagai alternatif. Ubi jalar dapat menghasilkan panen yang tinggi, bahkan di tanah yang kering dan tandus.

3. Nilai gizi yang tinggi
Ubi jalar merupakan sumber karbohidrat yang kaya akan vitamin dan mineral. Ubi jalar juga mengandung antioksidan yang bermanfaat untuk kesehatan.

Membangun ketahanan pangan peralihan dari tanaman padi ke ubi jalar merupakan salah satu upaya untuk membangun ketahanan pangan pada musim kemarau. Dengan menanam ubi jalar, para petani dapat memastikan bahwa mereka memiliki sumber makanan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka dan keluarga mereka, bahkan pada saat musim kemarau.

Selain itu, peralihan ini juga dapat membantu meningkatkan pendapatan para petani. Ubi jalar dapat dijual dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan padi, sehingga para petani dapat memperoleh keuntungan yang lebih besar.

Kesimpulan

Musim kemarau merupakan salah satu tantangan terbesar bagi para petani di Indonesia. Namun, dengan beralih menanam ubi jalar, para petani di Garut telah menunjukkan bahwa mereka mampu membangun ketahanan pangan dan meningkatkan pendapatan mereka.

Upaya ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi para petani di daerah lain untuk menerapkan strategi yang serupa dalam menghadapi musim kemarau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun