Selain itu, ubi jalar juga memiliki beberapa keuntungan lain, antara lain:
1. Masa panen yang singkat
Ubi jalar dapat dipanen dalam waktu 3-4 bulan setelah tanam. Hal ini berarti bahwa para petani dapat panen ubi jalar beberapa kali dalam setahun, bahkan pada musim kemarau.
2. Hasil panen yang tinggi
Sejak lama ubi jalar adalah pendamping padi yang terus dikembangkan oleh para patani padi sebagai alternatif. Ubi jalar dapat menghasilkan panen yang tinggi, bahkan di tanah yang kering dan tandus.
3. Nilai gizi yang tinggi
Ubi jalar merupakan sumber karbohidrat yang kaya akan vitamin dan mineral. Ubi jalar juga mengandung antioksidan yang bermanfaat untuk kesehatan.
Membangun ketahanan pangan peralihan dari tanaman padi ke ubi jalar merupakan salah satu upaya untuk membangun ketahanan pangan pada musim kemarau. Dengan menanam ubi jalar, para petani dapat memastikan bahwa mereka memiliki sumber makanan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka dan keluarga mereka, bahkan pada saat musim kemarau.
Selain itu, peralihan ini juga dapat membantu meningkatkan pendapatan para petani. Ubi jalar dapat dijual dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan padi, sehingga para petani dapat memperoleh keuntungan yang lebih besar.
Kesimpulan
Musim kemarau merupakan salah satu tantangan terbesar bagi para petani di Indonesia. Namun, dengan beralih menanam ubi jalar, para petani di Garut telah menunjukkan bahwa mereka mampu membangun ketahanan pangan dan meningkatkan pendapatan mereka.
Upaya ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi para petani di daerah lain untuk menerapkan strategi yang serupa dalam menghadapi musim kemarau.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H