Memperkenalkan wayang golek kepada anak-anak melalui pendidikan formal dan non-formal, seperti di sekolah, sanggar seni, dan komunitas budaya. Mengadakan pertunjukan wayang golek yang dikemas secara menarik dan interaktif untuk menarik minat generasi muda. Mendorong anak-anak untuk belajar mendalang, membuat wayang, dan bermain wayang golek.
2. Memaksimalkan Pemanfaatan Teknologi
Memanfaatkan media sosial dan platform digital untuk mempromosikan wayang golek kepada khalayak yang lebih luas. Membuat konten kreatif tentang wayang golek, seperti video animasi, game edukasi, dan aplikasi interaktif. Mengembangkan platform online untuk pembelajaran dan pelatihan dalang dan pembuat wayang.
3. Mendukung Inovasi dan Kreativitas
Memberikan ruang bagi para dalang dan seniman wayang untuk mengembangkan pertunjukan baru dengan format yang lebih modern dan kontemporer.
Mendorong kolaborasi antara seniman wayang dengan seniman dari disiplin lain untuk menciptakan karya seni yang inovatif dan multidimensi. Mengadakan festival dan kompetisi wayang golek untuk menjaring talenta baru dan mendorong kreativitas.
4. Memperluas Jangkauan Penonton
Mengadakan pertunjukan wayang golek di berbagai tempat, tidak hanya di kampung budaya atau desa wisata, tetapi juga di mall, sekolah, dan ruang publik lainnya.
Bekerja sama dengan komunitas dan organisasi seni budaya untuk membawa pertunjukan wayang golek ke berbagai daerah di Indonesia dan luar negeri. Menjadikan wayang golek sebagai bagian dari atraksi wisata dan kegiatan budaya di berbagai daerah.
5. Memperkuat Peran Pemerintah dan Swasta
Pemerintah perlu memberikan dukungan pendanaan dan kebijakan yang berpihak pada pelestarian wayang golek. Swasta dapat terlibat dalam pelestarian wayang golek melalui sponsorship, CSR, dan pengembangan industri kreatif terkait wayang golek. Mendorong kerjasama antara pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam pelestarian wayang golek.