Omzet para pedagang meningkat. Pedagang di sekitar masjid mengalami peningkatan omzet yang signifikan, terutama pada akhir pekan dan hari libur. Tentu ini merupakan angin segar bagi perkembangan roda perekonomian warga sekitar.
Keberadaan Masjid Raya Al Jabbar sebagai destinasi wisata religi, maka banyak terciptanya lapangan pekerjaan atau bertambahnya usaha baru, seperti usaha jasa angkut odong-odong (mobil tua) di sekitar masjid, penyewaan perahu di sekitar danau buatan, dan ushaa fotografer bagi pengunjung yang ingin foto langsung di tempat.
3. Pengembangan Ekonomi Kawasan
Hadirnya Masjid Raya Al Jabbar sangat berdampak positif terhadap meningkatnya nilai properti. Harga tanah dan bangunan di sekitar Masjid Raya Al Jabbar mengalami peningkatan.
Selain itu, pembangunan infrastruktur juga meningkat. Pemerintah membangun infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan penerangan di sekitar masjid untuk mendukung kelancaran akses dan kenyamanan pengunjung. Sehingga, pengembangan di sekitar masjid terlihat lebih maju dibanding kondisi sebelumnya.
Dengan semakin ramai dan berkembang maju di area ini, maka sektor investasi menjadi meningkat. Semakin banyak investor yang tertarik untuk berinvestasi di kawasan Masjid Raya Al Jabbar, seperti membangun hotel, restoran, dan pusat perbelanjaan.
Kesimpulan
Masjid Raya Al Jabbar tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga menjadi ikon baru di Jawa Barat yang membawa pengaruh atau dampak positif bagi perekonomian warga sekitar. Peningkatan peluang usaha, meningkatnya pendapatan warga, dan pengembangan ekonomi kawasan adalah beberapa contoh nyata dari pengaruh positif Masjid Raya Al Jabbar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H