Selesai pengulakan atau penghitungan hasil panen, lalu dilakukan pengarungan padi dan diangkut hasil panen ke tempat penampungan padi di pemilik lahan.
Pasca panen raya kedua ini para petani di wilayah ini, selanjutnya mempersiapkan masa tanam yang ketiga. Namun masa tanam yang ketiga ini tidak semua petani di wilayah ini menanam padi semua, melainkan ada menanam palawija, seperti jagung, ubi dan lain-lain. Hal ini, disebabkan mengantisipasi keterbatasan air karena sudah masuk musim kemarau.
Melihat masa panen raya yang selalu dilakukan bersama-sama di wilayah ini, maka terlihat adanya kekompakan antara petani dan buruh tani. Artinya mereka bersama-sama saling menguntungkan untuk peningkatan ekonomi di wilayah tersebut.
Bubun (59), salah seorang petani di wilayah itu menyebutkan sangat terbantu dengan adanya para buruh tani. Ia mengatakan hasil yang didapat dari dua musim panen sangat melimpah.
Sementara itu, seorang buruh tani wanita yang ikut memanen di sawah milik Bubun yakni Enah (63) mengungkapkan rasa syukur dirinya masih bisa ikut memanen padi guna menghidupi keluarga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H