Sumber cerita diambil, Ahad (14/4/2024) dan sudah dapat persetujuan dari yang bersangkutan untuk tayang di Kompasiana. Hikmah dari kisah ini adalah apapun profesi (pekerjaan) kita, jika ditunaikan dengan baik, ikhlas dan tanggung jawab akan mendatangkan kebaikan dan keberkahan.
Ganjar Suwandani, lelaki kelahiran Kabupaten Bandung tahun 1984, empat tahun yang lalu atau pada tahun 2020 melamar untuk menjadi marbut di sebuah masjid di salah satu komplek di Cimanggung Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Setelah diseleksi, termasuk tes adzan, Ganjar diterima menjadi seorang marbut di masjid itu yaitu Masjid Nurul Amanah. Tak mesti menunggu esok lusa, Ganjar pun oleh pengurus masjid pada saat itu juga sudah boleh bertugas.
Diantara tugas Ganjar adalah mengumandangkan adzan tiap datangnya waktu shalat. Selain itu, Ganjar ditugaskan untuk membersihkan area masjid termasuk menjaganya. Tugas yang diamanahkan kepadanya, lalu diterimanya dengan penuh tanggung jawab.
Dalam kesehariannya, Ganjar yang masih bujangan diberikan tempat tinggal di area dekat masjid. Selain itu, ia diberikan honor dan bahan makanan secukupnya.
Tugas yang diamanahkan tersebut, tiap saat Ganjar tunaikan dengan penuh tanggung jawab. Termasuk tiap waktu shalat Ganjar selalu mengumandangkan adzan untuk mengajak kaum muslimin menunaikan ibadah shalat.
Ganjar yang waktu itu, berusia 35 tahun mengabdikan dirinya hanya untuk masjid, Â sehingga tiap harinya bertugas membersihkan masjid dan mengumandangkan adzan.
Suatu saat, ada jamaah masjid (warga setempat) yang menemui Ganjar bahwa dirinya mempunyai anak perempuan tunggal yang belum menikah. Lantas menawarkan kepada Ganjar apakah bersedia untuk menikah dengan  putrinya. Ganjar pun kaget, dari mana putri dari jamaah tersebut tahu kepadanya.
Kemudian, jamaah itu menjawab bahwa putrinya tersebut tertarik kepada Ganjar, setelah tiap saat mendengar suara adzan yang dikumandangkan Ganjar. Padahal, menurut jamaah itu, putrinya tersebut sudah beberapa kali dipertemukan, namun tidak cocok. Tapi aneh, saat mendengar ada sosok Ganjar putrinya tersebut mau ditaarufkan (dipertemukan).
Singkat cerita, Ganjar dan Putri dari jamaah itu melangsungkan pernikahan pada tahun 2020, tidak lama setelah Ganjar bertugas sebagai marbut di masjid tersebut.