Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Kisah Marbut Masjid di Sumedang Dapat Jodoh Usai Kumandangkan Adzan

15 April 2024   06:14 Diperbarui: 15 April 2024   13:47 1036
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Marbut Masjid, Ganjar dan Istri di Sumedang (Foto: Dok. Pribadi)

Sumber cerita diambil, Ahad (14/4/2024) dan sudah dapat persetujuan dari yang bersangkutan untuk tayang di Kompasiana. Hikmah dari kisah ini adalah apapun profesi (pekerjaan) kita, jika ditunaikan dengan baik, ikhlas dan tanggung jawab akan mendatangkan kebaikan dan keberkahan.

Ganjar Suwandani, lelaki kelahiran Kabupaten Bandung tahun 1984, empat tahun yang lalu atau pada tahun 2020 melamar untuk menjadi marbut di sebuah masjid di salah satu komplek di Cimanggung Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Setelah diseleksi, termasuk tes adzan, Ganjar diterima menjadi seorang marbut di masjid itu yaitu Masjid Nurul Amanah. Tak mesti menunggu esok lusa, Ganjar pun oleh pengurus masjid pada saat itu juga sudah boleh bertugas.

Diantara tugas Ganjar adalah mengumandangkan adzan tiap datangnya waktu shalat. Selain itu, Ganjar ditugaskan untuk membersihkan area masjid termasuk menjaganya. Tugas yang diamanahkan kepadanya, lalu diterimanya dengan penuh tanggung jawab.

Dalam kesehariannya, Ganjar yang masih bujangan diberikan tempat tinggal di area dekat masjid. Selain itu, ia diberikan honor dan bahan makanan secukupnya.

Tugas yang diamanahkan tersebut, tiap saat Ganjar tunaikan dengan penuh tanggung jawab. Termasuk tiap waktu shalat Ganjar selalu mengumandangkan adzan untuk mengajak kaum muslimin menunaikan ibadah shalat.

Ganjar yang waktu itu, berusia 35 tahun mengabdikan dirinya hanya untuk masjid,  sehingga tiap harinya bertugas membersihkan masjid dan mengumandangkan adzan.

Suatu saat, ada jamaah masjid (warga setempat) yang menemui Ganjar bahwa dirinya mempunyai anak perempuan tunggal yang belum menikah. Lantas menawarkan kepada Ganjar apakah bersedia untuk menikah dengan  putrinya. Ganjar pun kaget, dari mana putri dari jamaah tersebut tahu kepadanya.

Kemudian, jamaah itu menjawab bahwa putrinya tersebut tertarik kepada Ganjar, setelah tiap saat mendengar suara adzan yang dikumandangkan Ganjar. Padahal, menurut jamaah itu, putrinya tersebut sudah beberapa kali dipertemukan, namun tidak cocok. Tapi aneh, saat mendengar ada sosok Ganjar putrinya tersebut mau ditaarufkan (dipertemukan).

Singkat cerita, Ganjar dan Putri dari jamaah itu melangsungkan pernikahan pada tahun 2020, tidak lama setelah Ganjar bertugas sebagai marbut di masjid tersebut.

Sampai kini, Ganjar dan Istri (Mba Pur) membina rumah tangga dengan penuh cinta dan bahagia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun