Sejak itu, Ibu saya membeli bubuk kopi asli yang digiling tidak sampai halus alias buku kopi itu digiling kasar. Lalu, tiap hari selepas makan kopi itu diseduh air panas ke dalam 1 gelas/cangkir, dan diminum sebanyak 1 sampai 2 gelas sehari, tanpa gula atau bisa ditambah sedikit gula aren.
Hari pertama meminum kopi pada siang hari, lalu siang pun berganti malam, maka seperti biasa saya pun waswas dan takut akan step datang kembali. Tapi luar biasa, Alhamdulillah, baru sehari minum air kopi hitam, malam itu saya nyenyak tidur tidak terganggu step yang selama ini menghantui.
Esok harinya, saya kembali diberikan menu setelah makan pagi dan sore secangkir air kopi hitam ditambah gula aren. Alhamdulillah, malam kedua, tidur saya kembali nyenyak.
Sejak itu, saya tiap hari rutin kurang lebih selama tiga tahun (sampai kelas 3 SD) minum air kopi hitam asli guna penyembuhan penyakit step. Kini sudah 46 tahun yang lalu step tidak datang dan jangan pernah datang kembali.
Kini saya sudah berkelurga dikaruniai 1 istri dan 3 orang putra. Alhamdulillah sehat walafiat. Orang tua, Ibu dan Bapak sudah tiada (almarhum). Orang tua yang berjasa tanpa ada batas menyayangi anaknya. Semoga mereka diberikan tempat terbaik.
Tak lupa saya doakan yang terbaik kepada orang yang waktu itu memberikan informasi perihal penyembuhan penyakit step melalui air kopi hitam.
Demikian artikel ini dibuat dari pengalaman saya pribadi. Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H