Sumber belajar dalam pengertian yang sempit sering difahami sebagai buku-buku atau bahan-bahan tercetak lainnya seperti majalah, buletin, dan lain-lain.Â
Pengertian seperti ini masih banyak dipakai dewasa ini oleh sebagian besar tenaga pengajar, baik tenaga pengajar dari tingkat Taman Kanak-kanak sampai tingkat Perguruan tinggi Menengah Atas.Â
Sumber belajar (resources) pada dasarnya dipakai dalam pendidikan atau latihan sebagai suatu sistem yang terdiri dari sekumpulan bahan atau situasi yang diciptakan dengan sengaja dan dibuat agar memungkinkan siswa belajar secara individual (Percival dan Ellington, 1988). Lebih lanjut Percival dan Ellington (1988) menyatakan bahwa ada tiga persyaratan sebagai sumber belajar, antara lain: (a) harus tersedia dengan cepat; (b) harus memungkinkan siswa memicu diri sendiri; dan (c) harus bersifat individual, misalnya harus dapat memenuhi berbagai kebutuhan siswa dalam belajar mandiri.
Asosiasi Komunikasi dan Teknologi Pendidikan (AECT) memberikan batasan sumber belajar sebagai segala sesuatu yang berupa pesan, manusia, bahan (software), peralatan (hardware), teknik (metode), dan lingkungan yang digunakan secara sendiri-sendiri maupun dikombinasikan untuk memfasilitasi terjadinya kegiatan belajar. Â
Pengertian sumber belajar menurut AECT Â ini menguraikan secara rinci jenis-jenis sumber belajar yang dapat digunakan dalam kegiatan pendidikan meliputi pesan, orang, bahan, peralatan, teknik, dan lingkungan sekitar (Warsita, 2008).Â
Lebih lanjut AECT Â membedakan sumber belajar menjadi 2 (dua) macam, yaitu: (a) sumber belajar yang dirancang (by design) untuk tujuan belajar seperti tenaga pengajar, dosen, pelatih, ruang kuliah (belajar), laboratorium, perpustakaan, bengkel kerja, simulator, modul ; dan (b) sumber belajar yang dimanfaatkan (by utilization) yaitu dimanfaatkan untuk tujuan, misalnya: pejabat, tokoh masyarakat, orang ahli di lapangan, pabrik, pasar, rumah sakit, surat kabar, radio, televisi dan sebagainya (Rohani, 1997).
Berdasar beberapa pendapat tersebut, sumber belajar sangatlah luas ruang lingkupnya. Sumber belajar mencakup apa saja yang dapat digunakan untuk membantu seorang tenaga pengajar dalam proses pembelajaran.Â
Sebagaimana diungkapkan Edgar Dale (Sudjana dan Rivai, 2007) bahwa makna sumber belajar secara lebih luas yaitu pengalaman.Â
Hal ini mempunyai makna bahwa segala sesuatu yang dialami seseorang dapat dianggap sebagai sumber belajar, sepanjang hal itu membawa pengalaman yang menyebabkan belajar.Â
Dengan beragamnya sumber belajar yang ada, baik tenaga pengajar maupun siswa dapat mengambil manfaat, pengalamanm, serta mengoptimalkan kegiatan pembelajaran agar tercapai tujuan yang diharapkan, khususnya dalam pembelajaran matematika.