Mohon tunggu...
Jumari (Djoem)
Jumari (Djoem) Mohon Tunggu... Seniman - Obah mamah

Hidup bergerak, meski sekedar di duduk bersila.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pat-bang-ku

24 Mei 2011   21:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:16 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

0)

Belum juga ketemu ya, atau sudah pada nulis komen, tetapi saya ga lihat. Adhuh dasar mataku hanya dua, mau cari mata ketiga sungguh susah. Meskipun orang-orang berjamaah menemukannya, dan hakim yang jumlahnya banyakpun ikut memiliki, toh hakim juga kecolongan napinya. Karena sibuk membaca kitab di balik kitab, atau menyibukkan diri dengan, dengan, dengan sebuah melon yang dibungkus rapi di atas tilamrum. Atau sibuk mengitung pajak, atau enggan melakukan persidangan karena menghitung rugi dan laba. Ntahlah, aku ga mau meraba.

Kisi selanjutnya, Patbangku ini juga bisa digunakan untuk memicu sebuah pembuatan iklan. Seperti Sule yang menggembor-gemborkan kartu As atau produk Telkomsel lainnya. Atau seperti Ki Manteb Soedarsono dengan oskadon OYnya, dan masih banyak iklan-iklan lainnya. Ironisnya bangsa ini di sini, orang berbohong dan melebih-lebihkan kan dibayar mahal ya. Coba kalau itu disumbangkan, kan bisa menolong kemiskinan atau bisa menciptakan lapangan kerja baru. Tapi iklan juga penting kan, untuk berbohong jamaah, dan kalau lolos dan lulus bisa digunakan berjamaah. Rakyat kecil yang butapun ikut menggunakan dan mengamininya, dan selamanya begitu, begitu, begitu dan begitu. Padahal ini banyak orang cerdasnya ya, banyak tokohnya yang masih hidup.

Kok malah lesu sih, baiklah kisi terakhir nih. Patbangku juga sangat bisa memicu sebuah tindakan radikal, atau kebobrokan moral lainnya. Sempatkan browsing sex di internet? dan apa hasilnya? Indonesia, anak SMP sudah banyak yang mengenal sex dan ini direkam dan disebarkan. Browsing saja ga usah malu, ini juga bagian dari negara kita yang tercinta ini kan. Ada juga pelajar SMA berkerudung yang mau di jinahi berjamaah. Ayolah cepetan browsing. Ada juga itu cewek SMP yang mesum ditempat terbuka, pokonya hampir mirip dengan jaman sebelum ini deh, kan di candi Borobudur bagian yang tertimbun atau dasar yang menggambarkan tingkatan samsara itu terlihat jelas aneka bentuk sexualitas. Karena dianggap pornograpi maka ditimbun, dan sebelum ditimbun beruntung masih ada pemotretan, dan hasilnya bisa di lihat di Museum Nasional di Jakarta.

Hem, udah dibilang ini hanya permainan kata, sebuah singkatan, dan dari singkatan itu bisa diketahui maknanya. Ini bukan puisi yang panjang, yang dipajang di tiap sudut hati. Atau yang pernah dipentaskan oleh Almarhum Pak Willy. Ini hanya sinonim, singkatan. Pokoknya cari deh, kan kisi-kisinya sudah diberikan. Baiklah,,,saya katakan saja daripada saya cape-cape nulis panjang lebar, dan tidak pernah fokus ya ...

:D

:D

:D

:D

PATBANGKU adalah Patuh, Bangga dan Aku ...

Patuh : Adakah dalam sisi diri kita atau sekedar tanda kepatuhan, terhadap suatu dogma, aturan, tradisi atau apapun?
Bangga: Adakah yang membuat diri kita bangga, dan menginspirasi tindakan kita?
Aku: Adakah akunya, atau egonya diri masing-masing baik karena sudah terkotori doktrin atau masih bersih?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun