Separuh hatiku pergi bersamanya.
Kala aku paham bahwa rasaku hanya sepihak.
Hadirnya.
Senyumnya.
Sikapnya.
Membawaku ke suasana yang lain.
Suasana di mana hati ini seakan berada di pembaringan penuh bunga.
Seiring berjalannya waktu hati ini semakin terambil sedikit demi sedikit karena terlena kan bau bunga mawar.
Lama lama akhirnya septihbhatoku tak di tempatnya lagi.
Merasa ada hilang kala ku tak melihatnya.
Hati ini limbung ketika dia tak ada disampingku.
Hati ini mencari kala tak mendemgar suaranya.
Hati yang ceroboh.
Hati yang terlena tanpa melihat tanda.
Hati yang terlalu lena akan rasa yang menghiasinya.
Dan...
Hati yang kini sunyi karena tak lagi lengkap.
Karena dia tak lagi melangkah bersamaku.
Kenapa dia begitu manis.
Merasakan seperti candu.
Hingga kupercayakan hati ini padanya.
Dan kini dia pergi bersama cintanya.
Dan aku merasa sepi di sini.
Ternyata bersamanya hanya sebatas teman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H