pasir menderu terbawa angin di gurun
angin mengepak-epakan sayapnya tuk membawanya melintasi angkasa
namun sang pasir tiada mampu terangkat ke sana
berputar di atas fatamorgana tanpa bergeming menjauh
sayapnya semakin lelah tuk menggandengnyaÂ
terkikis tipis dan hilang bersama tenggelamnya matahari di sore hari
berganti dengan warna malam yang kelabu mengabu-abu
mengeluarkan hembusan-hembusan dingin tanpa di temani matahari dengan cahayanya
berdatangan suara malam yang menukik sepiÂ
reflektor bersinergi mengeluarkan suara gema dalam gurun malam ini
tertangkap dalam kabut keganasan rasa
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!