Status Kelimpahan dan Habitat Anoa
Populasi anoa di Indonesia semakin menurun sejak krisis ekonomi pada akhir tahun 1990-an. Perburuan di alam liar serta habitat asli yang berkurang dan rusak. Pengalihan wilayah hutan menjadi areal permukiman dan persawahan/perkebunan mungkin salah satu penyebab utama penurunan populasi anoa.
Pada tahun 2002, International Union for Concervation of Nature and Natural Recources (IUCN) memperkirakan populasi anoa di seluruh Sulawesi tersisa 3000-5000 ekor, dan populasinya terus berkurang sehingga dimasukkan ke dalam kategori genting (endangered), yaitu spesies yang risiko kepunahannya sangat tinggi di alam liar.
Sementara itu, Convention of International Trade of Endangered Species of Wild Flora and Fauna (CITES) memasukkannya ke dalam Appendix I (lihat Cites, 2008), yaitu kelompok spesies yang terancam punah dan diberlakukan larangan perdagangan kecuali untuk tujuan nonkomersial yang sangat penting, seperti penelitian.
Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Permen LHK) P106 Tahun 2018, anoa telah ditetapkan sebagai salah satu satwa liar yang dilindungi.Â
Disamping habitat yang rusak dan berkurang, sifat anoa yang cenderung soliter atau berkelompok kecil (keluarga), dan perkawwinan monogami juga berkontribusi pada perlambatan pertambahan populasi dan sekaligus sebagai ancaman kepunahan anoa.
Habitat utama anoa adalah hutan alam yang belum banyak dijamah oleh manusia. Habitat anoa dataran rendah umumnya adalah hutan dataran rendah dengan ketinggian <700 m dpl hingga daerah pantai, sedangkan anoa pegunungan biasa hidup dan menempati habitat dataran lebih tinggi hingga pegunungan.
Namun berdasarkan pengamatan di alam, kedua jenis anoa menempati habitat yang bervariasi dari hutan dataran rendah, rawa, pantai, hingga daerah pegunungan.
Oleh karena habitat yang mengalami pengurangan, kerusakan dan terfragmentasi, kedua jenis anoa secara perlahan berbagi wilayah habitat dan juga terjadi perkawinan silang di antara kedua jenis anoa.
Anoa sering bersembunyi dan beristirahat di semak rimbun, gua, bebatuan besar, dll yang juga berfungsi sebagai tempat berlindung dari hujan, panas, dan ancaman pemangsa.
Konservasi (Pelestarian) AnoaÂ