Mengajar dari rumah, faktanya tidak lebih mudah. Meski tidak membutuhkan banyak energi untuk bangun awal dan berjuang menerobos kemacetan, namun ada banyak hal baru yang ternyata membutuhkan lebih banyak energi. Baik tenaga, pikiran maupun perasaan. Pada tulisan ini saya ingin mengungkapkan beberapa tips terkait dengan pengalaman istri saya dalam melakukan proses pembelajaran untuk anak usia dini.
Pengalaman istri  cukup menarik, sebab ia mengajar anak-anak usia dini.  Sesuai dengan fase perkembangannya, mengajar anak usia dini membutuhkan lebih banyak strategi.  Ada banyak faktor khas yang mereka miliki. Sehingga  sesungguhnya dalam proses pembelajaran anak usia dini membutuhkan pertemuan fisik. Namun jika hal tersebut tidak memungkinkan, bukan berarti proses belajar harus berhenti. Sebab  pada fase inilah menurut Sigmund Freud, merupakan fase Golden Age, fase dimana anak mengalami proses perkembangan sangat pesat dalam berbagai aspek pada diri mereka.
Melakukan pembelajaran jarak jauh bagi anak usia dini, meski tidak mudah namun menjadi hal yang menantang. Tidak sekedar menyampaikan materi namun juga  menggugah kesadaran mereka dalam mempersiapkan proses pembelajaran secara mandiri. Daya konsentrasi yang pendek, minat belajar, juga menjadi pertimbangan. Karena pengajar sebenarnya hanyalah pemandu, segala hal anak-anaklah yang melakukan sendiri di rumahnya masih-masing. Pada tulisan ini, saya mencoba mengungkapkan beberapa tips  yang perlu dipersiapkan dan dilakukan.
PendampinganÂ
Pembelajaran jarak jauh membutuhkan perangkat, sementara anak-anak memiliki keterbatasan dalam mengoperasionalkan perangkat tersebut, selain juga faktor keamanan. Â Kehadiran pendamping belajar menjadi faktor sangat penting dalam proses pembelajaran anak usia dini. Â
Pendamping belajar seperti apa yang dibutuhkan? Demi kelancaran proses belajar, pendamping harus setidaknya paham dengan hal-hal dasar pengguaan perangkat yang digunakan, baik laptop, maupun pc. Sangat disarankan untuk proses pembelajaran PJJ menggunakan perangkat tersebut, karena sangat membantu utamanya untuk pembelajaran interaktif.
Selain pada persoalan teknis tersebut, pendamping juga penting untuk memahami mood belajar anak, termasuk mengontrol proses belajar anak, mengingat posisi pengajar hanya ada di dalam layar.
Mengenali gaya belajar anak Â
Meski memiliki kecenderungan umum untuk anak-anak yaitu belajar sambal bermain, tetapi mengenali belajar anak secara personal akan sangat menolong pengajar dalam menyajikan konten pembelajaran.
Setidaknya ada empat gaya belajar anak yang umumnya dikenal yaitu ; Pertama Gaya belajar auditorial, dimana anak lebih senang mendengar suara atau musik. Anak dengan gaya belajar ini sangat aktif dan mudah memperoleh informasi melalui indera pendengarnya.
Kedua gaya belajar visual, Â dimana anak lebih senang mengamati dan melihat benda dan segala sesuatu melalui indera penglihatannya. Anak dengan tipe belajar ini lebih mudah menerima informasi dengan melihat sesuatu melalui simbol atau gambar-gambar.