Mohon tunggu...
Julius Deliawan
Julius Deliawan Mohon Tunggu... Guru - https://www.instagram.com/juliusdeliawan/

Guru yang belajar dan mengajar menulis. Email : juliusdeliawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berpikir Beda untuk Menemukan Makna Pancasila

1 Juni 2020   10:10 Diperbarui: 1 Juni 2020   10:33 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Termasuk untuk menjadi seorang presiden sekalipun. Karena Pancasila adalah bentuk dari sebuah kesepakatan bersama. Kompromi atas keragaman yang membentuk Indonesia. Semua komponen memiliki tempat di Indonesia, bukan hanya hidup tetapi membangun kehidupan.

Tetapi faktanya, masing-masing memiliki ruang tafsirnya sendiri. Perkembangannya, Pancasila sebagai ideologi yang memberi tempat pada semua komponen bangsa, tanpa sungkan-sungkan lagi coba digerogoti. Termasuk oleh upaya pembangunan perspektif mayoritas minoritas seperti unggahan video tersebut.

Padahal mayoritas dan minoritas juga memiliki ruang tafsir yang lain. Misalnya, apakah Peranakan Tionghoa itu benar-benar Minoritas di negeri ini, di banding dengan suku-suku yang lain? Jika pendekatannya bukan dari konsep berpikir pribumi dan nonpribumi. Atau benarkah masyarakat Papua benar-benar minoritas, jika hitung-hitungannya adalah luas wilayah yang mereka miliki, dibanding dengan suku-suku lain?

Pengkotakan pemikiran, itu barangkali tantangan terberat dari upaya membangun masyarakat Indonesia yang Pancasilais saat ini. Karena menurut saya, proses transfer pemahaman yang disepakati oleh para pendiri negara ini ketika memilih Pancasila sebagai ideologi negara belum sepenuhnya tuntas. Sehingga pada konteks inilah bagi saya Pancasila menarik untuk dikaji. 

Menggali dan menafsir apa yang sebenarnya dipikirkan dan diinginkan oleh para pendiri negara ini ketika bersepakat menggunakan Pancasila sebagai ideologi. Termasuk mendiskusikannya dengan para siswa di dalam kelas. Sehingga pada gilirannya nanti mereka akan menjadi siswa yang Pancasilais karena berhasil menemukan originalitas pemikiran para penggagasnya. Semoga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun