Saya berhenti. Mengamati satu persatu. Berkeliling dari satu baris ke baris lain pada saat menyampaikan kalimat di atas.
“Kata Odi, juga adalah kunci. Seseorang yang lupa ingatan. Bergantung pada orang lain, untuk menentukan siapa sesungguhnya dirinya.”
“Itulah materi kita hari ini. Apa itu sejarah. Sejarah itu adalah memori. Menjelaskan identitas seseorang, masyarakat atau negara. Melupakan sejarah berarti melupakan identitas. Dapat berakibat menjadi bangsa yang gampang terbawa arus. Terombang-ambing. Tidak tahu siapa dirinya dan untuk apa dia ada. A kata orang, A kata dia. Tidak punya pendirian. Amnesia dalam kontek yang lain.”
Setelah melakukan pendahuluan demikian, baru saya akan masuk ke bahasan materi secara mendalam. Siswa setidaknya sudah memperoleh gambaran yang paling dekat dengan kehidupannya terkait materi yang akan saya sampaikan. Biasanya kelas akan terkondisikan.
Pengalaman selama ini kajiannya akan lebih kondusif jika saya awali dengan hal-hal seperti di atas. Tetapi tidak mudah, bahkan untuk beberapa materi saya belum menemukan kasus-kasus yang tepat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H