Odi adalah pacarnya. Meski untuk tulisan ini nama sosok-sosok yang ada di sini sudah saya ganti.
Bahkan untuk jawaban pertanyaan-pertanyaan yang lain. Nana selalu menambahkan ; “Kata Odi.”
“Kalian tahu tidak, itu kenapa?”
Kelas sunyi, Tetapi beberapa merespon.
“Karena dia sudah kehilangan ingatan jangka panjangnya pak. Ingatan jangka pendek dia ingat. Apa yang dikatakan pacarnya ke dia itu adalah ingatan jangka pendek.”
“Bisa tidak jika pacarnya menyebutkan nama lain?”
“Bisa saja!” Jawaban anak-anak serempak.
“Untung bukan saya yang datang menolong. Seandainya saya yang datang, kan bisa saja saya bilang saya ini pacarnya.”
Seisi kelas tertawa. Tetapi masih dalam kontek perhatian pada apa yang menjadi topik pembicaraan.
Begitu tenang. Saya lanjutkan.
“Oke, menurut saya, Nana tidak hanya kehilangan namanya, tetapi seluruh masa lalunya. Sesuatu yang pernah ia alami dalam hidupnya. Dan itu adalah identitas dirinya. Siapa dia? Darimana ia berasal? Apa yang sudah ia kerjakan? Apa mimpinya? Semuanya tersimpan di kepala Nana. Memori. Seperti computer, semua hal tersimpan di dalamnya. Jika rusak, komputer kehilangan esensinya sebagai komputer.”