Mohon tunggu...
Julius Deliawan
Julius Deliawan Mohon Tunggu... Guru - https://www.instagram.com/juliusdeliawan/

Guru yang belajar dan mengajar menulis. Email : juliusdeliawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Cara Praktis Mengoptimalkan Keterbatasan Fasilitas Mengajar di Tengah Pandemi

27 April 2020   08:03 Diperbarui: 27 April 2020   08:03 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sehingga saya masih dapat membangun dialog imajiner dalam proses menjelaskan bahan materi.  Ketika fasilitas masih ada, saya buatkan mereka video dan saya upload di youtube. Ketika hanya dengan hp sederhana, saya pikir ini adalah solusi. Selain itu juga melatih imajinasi.

Saya memang telah lama memanfaatkan google dengan beragam fasilitas didalamnya untuk mengajar. Diantaranya drive, google form dan classroom. 

Tradisi ini tinggal saya lanjutkan dan kelola dari hp. Memang perlu beradaptasi, karena mata yang mulai menua tidak dapat dibohongi. Terkendala memang ! Tetapi ketiadaan pilihan memaksa. Tulisan jadi lebih sering typo, tidak semudah mengerjakanya di keyboard komputer PC.

Selain fasilitas gratis di atas, saya juga membuat blog di penyedia jasa blog gratis. Terutama untuk mengaitkan link yang telah saya buat di google form atau drive dan juga untuk menyajikan materi. Sehingga lebih kekinian. 

Selain itu, jumlah blog yang bisa saya buat tidak terbatas, dan dapat saya link-kan antara satu dengan yang lainnya. Sehingga beberapa blog yang didasarkan topik materinya tersebut tetap merupakan satu kesatuan. Cuma sayangnya prosesnya masih agak rumit jika dikerjakan hanya dengan hp. Meski bisa.

Saya rasa masih banyak sekali tersedia fasilitas yang disediakan dan dapat dimanfaatkan untuk mengajar dengan fasilitas terbatas yang kita miliki. 

Tetapi yang kemudian saya sadari, semua teknologi itu tetap hanya perangkat. Bagaimana ia menjadi bermanfaat tergantung pada daya yang tersimpan di kepala. Daya kreasi itu jelas tidak akan tergantikan, meski oleh kecerdasan buatan sekalipun. Jadi keterbatasan juga membuat saya lebih bersyukur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun