Akhir-akhir ini grup WhatsApp keluarga lagi ramai bahas pesawat yang tiap malam terbang di atas rumah. Hal ini makin menjadi-jadi saat ada oknum keluarga yang mengirimkan foto pesawat dengan ekor asap putih. Awanya biasa aja, pas ditambah narasi sedikit langsung BOOOMM.. meledak isi grup WA ini mamakk..
Langsung dah, para 'buzzer offline' men-sounding berita ini ke khalayak ramai. Katanya, "Tau gak sih kalau pesawat akhir-akhir ini sering terbang malam. Itu tuh lagi nyebar virus. Biar kita sakit-sakit, flu, demam atau apalah. Ntar kalau udah gitu bisa dikopitkan".
Alamaak... macam mana bisa begitu??
Eh bentar, tapi bener ya kalau pesawat-pesawat ini lagi nyebar virus pas malam-malam? Kan akhir-akhir ini lagi banyak banget tuh yang sakit, meriang, Â pusing, belum diingetin makan sama ayang, eh... yang terakhir nggak.
Daripada makin ngaco ini kabar, yaweslah coba aku jelasin dikit-dikit ya. Semoga cukup meng-edukasi Anda sehingga gak gampang termakan kabar-kabar yang nggak-nggak.
PESAWAT TERBANG MALAM NGAPAIN SIH?
Ada beberapa kemungkinan untuk hal ini. Kemungkinan pertama itu pesawat biasa (penumpang) yang kebetulan lagi melintas. Kemugkinan keduanya ya itu pesawat militer. Waduh, ngapain nih pesawat militer terbang malam-malam?
Sebenarnya terbang malam ini adalah salah satu rangkaian agenda latihan tempur dari TNI Angkatan Udara. Tujuannya adalah untuk melatih pasukan agar terbiasa dengan pandangan gelap saat terbang tempur di malam hari. Selain itu, latihan ini juga bertujuan untuk melatih kesiapsiagaan pasukan dalam menghadapi musuh yang bisa melakukan penyerangan kapan saja, termasuk malam hari.
Kenapa musti malam sih, kan bisa siang aja biar gak ganggu bobok cantikku?
Masalahnya, kita tidak pernah tahu kapan musuh akan datang dan menyerang. Apalagi ngasih tahu, "Bang, nyerangnya besok pagi aja ya, ada yang lagi bobok cans nih?". Berbagai kemungkinan dalam medan perang bisa saja terjadi. Termasuk serangan udara pada malam hari bahkan dini hari juga sangat mungin terjadi.
Emangnya mau perang ya, kapan? Musuhnya siapa?
Musuhnya kamu tuh, yang sering bikin onar di sosial media dengan berita-berita palsu,, huuuu...
Namanya latihan itu dilakukan sebelum terjadinya. Latihan juga sebagai bentuk antisipasi dan kesiapsiagaan, agar ketika secara tiba-tiba situasi jadi darurat militer. Kayak kejadian Ukraina, mereka awalnya biasa aja, namun secara tiba-tiba jadi siaga militer. Lagian kalau kita gak siap-siap dari sekarang, terus kapan?
Tapi harus terbang di atas rumah banget gitu?
Walah namanya terbang ya di atas rumah, mak. Kalau di bawah jadinya kapal selem. Tapi kapal selem juga gak di bawah rumah juga dah. Di bawah permukaan laut sih yang bener.
LALU, ASAP PUTIH BELAKANG PESAWAT ITU NYEBAR RACUN KAN?
Nah ini nih yang paling rame. Kalau pesawat terbang malam itu masih terjadi di beberapa daerah aja. Tapi kalau pesawat dengan assap putih di belakangnya, ini hampir seantero Nusantara ada sepertinya. For Your Information aja nih, ada dua sebutan untuk asap putih di belakang pesawat terbang. Yakni Chemtrail dan Contrail. Apa tuh?
Apa itu Chemtrail?
Chemtrail ini berasal dari dua kata, Chemical (kimia) dan Trail (jejak). Jadi bisa diartikal kalau chemtrail ini jejak yang ditinggalkan akibat dari bahan kimia yang dilepas dari dalam pesawat. Biasanya istilah ini diartikan dalam konotasi yang negatif, seperti lagi nyebar racun, senjata biologis, dan lainnya.
Apa itu Contrail?
Mirip-mirip dengan Chemtrail, Contrail ini juga asap yang di belakang pesawat. Namun asap ini dihasilkan akibat dari proses kondensasi alami dan proses kimia-fisika yang menjadikannya seperti kepulan asap dan membentuk jalur pesawat. Contraill ini sama sekali tidak berbahaya karena terjadi secara alamai, buah dari kondensasi uap air yang muncul dari sisa pembakaran mesin pesawat.
Durasi contrail ini biasanya singkat hanya beberapa menit bahkan detik. Namun pada kondisi tertentu, contrail bisa bertahan hingga berjam-jam, tergantung dari kondisi atmosfer di daerah tersebut.
Terus asap putih yang viral belakangan ini apa?
Sudah dikonfirmasi dan diklarifikasi oleh pihak-pihak terkait bahwa itu adalah asap sisa pembakaran yang terkondensasi, alias contrail. Jadi bisa dipastikan, narasi yang negatif-negatif di grup WhatsApp keluarga itu HOAX.
Fakta Unik Chemtrail, Ternyata Konspirasi Jaman Dulu
Gak dulu-dulu amat sih. Isu Chemtrail ini sudah ada sejak tahun 1990-an. Jadi bukan isu baru-baru ini, ya. Isu ini awalna berbasis di Amerika Serikat. Dan membuat penduduk di sana cukup heboh. Maka segera oleh militer Amerika Serikat dibuatkan sebuah postingan di web mereka dan mengumumkan bahwa Chemtrail itu Hoax, dan telah dibuktikan secara ilmiah oleh akademisi hingga peneliti.
Lembaga Perlindungan Lingkungan Hidup Amerika atau EPA juga menerbitkan pemberitahuan yang serupa. Namun ternyata tidak terlalu mengubah cara pandang masyarakat yang percaya konspirasi ini.
Sekelompok peneliti berjumlah 77 orang juga pernah meneliti adanya niat jahat melalui chemtrail. Mereka mencari berbagai bukti untuk dijadikan laporan. Dan terbitlah laporan Environmental Research Letters. Para peneliti ini berlatar belakang sebagai ahli ilmu atmosfer.
Para ahli ini meneliti segala kemmungkinan yang ada di atmosfer, termasuk kontribusi pesawat dalam mempengaruhi atmosfer serta menghitung seberapa cepat bahan-bahan kimia jatuh dari media udara ke tanah.
Hasilnya, 76 dari 77 peneliti itu menyatakan TIDAK MENEMUKAN BUKTI adanya suatu niat jahat melalui chemtrail. Sedangkan 1 diantaranya menemukan kadar Barium yang cukup tinggi di atmosfer di satu wilayah terpencil. Namun, dia tidak menyatakan bahwa itu akibat dari Chemtrail. Mereka tidak pasti dalam menentukan mengapa kadar barium di wilayah ini lebih tinggi. Mereka membiarkan berbagai kemungkinan terjadi.
Hingga kini tidak atau belum pernah ditemukan bukti adanya Chemtrail dengan niat jahat di baliknya. Bahkan jikalau memang program jahat itu ada, maka akan sangat susah dirahasiakan. Karena akan mudah dibocorkan oleh orang dalam melalui dokumen, foto, maupun video atau bahkan perangkat keras itu sendiri.
Terlebih jika mengorbankan masyarakat yang banyak. Maka dalam pelaksanaanya kemungkinan besar juga akan membutuhkan kntribusi orang yang juga banyak sekali.
Virus Dari Atas Pesawat
Yang menarik satu lagi, adalah isu bahwa pesawat yang memiliki ekor asap ini menyebarkan viirus. Sayangnya, virus ternyata tidak cukup kuat untuk hidup di ketinggian 7000 meter. Yang mana pada ketinggian ini biasanya contrail dan chemtrail terbentuk.
Jadi bagaimana menurut Anda? Apakah chemntrail ini hanya konspirasi atau memang benar adanya?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H