Mohon tunggu...
Jucky Antik
Jucky Antik Mohon Tunggu... -

aku adalah manusia bebas. Bebas dalam beragama, bebas dalam berfikir, bebas dalam berlaku, dan bebas dalam berekspresi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tahun 2014 Bulan Juli dan Agustus dan September

12 Mei 2016   15:48 Diperbarui: 12 Mei 2016   16:05 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

8 – Introspeksi. Pemegang kuasa) bagaimana mungkin bayangan bisa lurus ketika tongkatnya bengkok? Yang dikuasai) pantat ayam tidak hanya mengeluarkan telur, tapi juga tai. Setiap orang memiliki sisi buruk. Mengapa harus pusing memikirkan keburukannya? Mengapa pula kita memaafkan pantat ayam yang bertai dan menyalahkan pemimpin yang salah?

10 – Kuda besi. Tentang lelaki penunggang kuda besi/yang menua ditelan angina malam/yang rela menahan kantuk dan rindu/bertemu banyak wajah dan pijar-pijar lampu.//kudabesi it uterus dipacu/seperti dikejar-kejar waktu/sebab serakah selalu memanggul celaka/padahal kita selalu diintip maut/mengapa masih bersantai ria pada dunia?

14 – Fungsi otot adalah menarik bukan mendorong, kecuali dalam kasus alat kelamin dan lidah. Lenardo da Vinci, Italia, 1452-1519. Kematian adalah utang manusia yang musti dibayar. Euripides, sastrawan Yunani, 485-406SM.

14 – Jantan. Tidak muda tidak tua apalagi remaja, perempuan masih banyak bicara. Diberitahu tetap saja nyerocos, menyela-nyela jika sedikit mengerti, lalu menjadi sok tau. Maafkan saja sebab ia betina!

17 – Merdeka 69. Kepada merah yang sudah tidak seranum mawar/masihkah kau seberani menjangan yang menerjang ilalang berduri di kala predator meneror?/seorang anak berseragam putih-merah menatap tiang kusam/dengan bendera yang tak lagi berkibar/seolah angina enggan menyentuhnya./kepada putih yang tak sejernih asi/mata-mata manusianya terlihat kusam-buram/semacam telah lama merasakan haus dan gersang/langit barat mulai membara seperti darah/lama-lama berubah ungu lalu temaram/hingga senja menjelma gelap/garuda, masih kah kau bertulang putih/melambangkan hati yang suci nan bersih?

Bocah-bocah tak kenal korupsi itu memicingkan mata mereka/pagi merangkak sing di mana mentari mulai menyengat kulit/bocah itu dipaksa menatap kain berwarna merah-putih/sampai beberapa dari mereka jatuh pingsan kepanasan/bocah-bocah malang yang harus menang.

21 – Suara malam. “Kog tambah ndak dewasa?”

22 – Jumat bukan hari untuk mengumpat.

22 – Jalan yang sedikit terang jangan dibuat buram hanya karena isu yang temaram. Lebih baik konfirmasi langsung pada sumber infonya.

24 – Ketika dua wajah saling menatap dalam sekejap. Mengapa harus ada getar/jika itu penyebab mata nanar/sebab menatap selalu bikin ratap/pada udara yang semakin pengap/sengaja menemuiku untuk guna-guna?/membuatku semakin gila?/tapi maaf, ini bukan mengharap/hanya agar kau bersenyum belibis seperti iblis.

26 – Bukan benci. Terkadang untuk menghadapi wanita memang harus dengan kekerasan. Sebab jika lelaki mengalah, ia akan bermanja-manja dan sok menjadi raja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun