Harmonis: kata ini sengaja saya gunakan untuk lebih luas membuka kesadaran saya yang sempit dan konyol itu pada kesadaran manusia yang lebih. Bahwa ternyata menjalin hubungan dengan orang lain itu seperti alat musik yang berbeda bila dimainkan menjadi sangat indah dan harmonis. Ternyata juga saya dengan orang lain itu dapat melagukan kelemahan diri saya menjadi paduan suara yang indah dan menakjubkan.
Relasi/267: Bila kita mengerti arti kata relasi maka gerakannya akan menuntun dan mendidik kita pada hidup manusia yang sempurnah. Kehendak relasi ini akan mengeluarkan kita perlahan dari dapur sosial kita yang sangat nyaman menjadi sakit hati hingga kita merasa nyaman dengan oranglain. Kita menjadi satu dan sama. Sebab kita sudah mengerti relasi yang sedang menuntun saya dan kamu menjadi kita hingga kita menjadi kita yang berbeda dalam kesatuan utuh kekal.
Terbuka: Keterbukaan hati pada perbedaan sudah pasti terluka juga. Saya membuka hati bagi oranglain yang berbeda artinya saya siap menjadi sakit hati dari kita oleh kita dan untuk kita. Memang sakit dan penuh luka berbilur, namun inilah proses yang dikendaki maha hidup supaya saya menjadi pribadi yang kuat tahan uji, dan mengerti perbedaan sebagai sarana pemurnian diri yang asli.
Perbedaan: perbedaan adalah merupakan sarana yang tidak boleh dimengerti seperti tragedi yang menakutkan. Sekali lagi perbedaan itu kita harus mengerti seperti nada-nada yang dipadukan hingga satu harmoni yang indah. Sebab dibalik tragedi perbedaan ada kindahan hidup yang senantiasa menunggu kapan saya keluar dari kuburan diri, kuburan budaya, kuburan egosentrisme saya menuju kenikmatan keindahan dunia di luar gua hidup saya.
Kodrati: saya dan kamu berbeda adalah sangat kodrati atau alamiah. Keberbedaan hidup ini adalah gerakan hidup sungguh keharusan. Itulah kenyataan yang harus dialami. Orang baik dan jahat harus dilami dalam kebersamaan yang tidak terpaku pada bentuk keadaan hari ini dan di sini tetapi untuk esok dan selamanya. Sebab dengan perbedaan saya semakin mengenal siapa saya dengan oranglain dalam kenyataan ini.
Demikian refleksi yang dapat saya bagikan. Saya sungguh menyadari bahwa saya mengenal diri saya karena adanya perbedaan. Saya semakin sadar bahwa keberbedaan hidup itu indah dan banyak menyampaikan kekaguman yang membuat saya sulit berkata selain diam menerima dan mensyukurinya. Keberbedaan dalam kebersamaan akhirnya menjadi Rahmat gratis dan maha dalam hidup saya.Â
Apabila ada cela dalam sajian saya mohon dengan sangat, saya sungguh terbuka bagi masukan anda baik saran dan kritik demi perkembangan diri saya.Sekian...semoga berguna...Terimaksih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H