Tenang, tidak ada makhluk halus yang sebenarnya menindihmu! Para ahli menjelaskan bahwa ketindihan adalah fenomena yang sepenuhnya alami. Siapa saja bisa mengalami ketindihan atau sleep paralysis, namun beberapa faktor dapat meningkatkan risiko terjadinya kondisi ini, antara lain:
- Insomnia atau gangguan tidur lainnya
- Kelelahan
- Stres dan kecemasan berlebih
- Depresi atau gangguan bipolar
- Gangguan stres pasca-trauma (PTSD)
- Posisi tidur telentang
- Kurang tidur atau jadwal tidur yang tidak teratur
Jadi, bagaimana cara kita mengatasi sleep paralysis?
Ketindihan atau sleep paralysis biasanya hilang dalam hitungan menit tanpa meninggalkan dampak fisik yang serius. Namun, jika merasa terganggu, beberapa cara berikut bisa membantu:
- Perbaiki rutinitas tidur, hindari cahaya biru dari gadget sebelum tidur, dan pastikan suhu ruangan nyaman
- Kurangi stres, berolahraga teratur, dan tidur yang cukup
- Usahakan tidur dengan jadwal yang teratur dan hindari posisi tidur telentang
Faktanya, ketindihan saat tidur bukanlah ulah makhluk halus atau gangguan dari dunia lain. Jadi, fenomena ini adalah hal yang wajar dan dapat dijelaskan secara ilmiah. Meski terasa menakutkan, ketindihan sebenarnya tidak ada kaitannya dengan hal-hal mistis seperti yang biasa berkembang di masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H