Mohon tunggu...
JUBAEDAH HARYANI
JUBAEDAH HARYANI Mohon Tunggu... Penulis - Blogger dan Penulis

Penulis eksploratif, inovatif, dan terbuka untuk ide-ide baru

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Detoks Sosial Media, Ini yang Terjadi Saat Kamu Berhenti Scroll!

23 Oktober 2024   11:11 Diperbarui: 25 Oktober 2024   14:10 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sosial media yang ada di layar handphone. | Sumber: unsplash.com/dole777

Siapa di sini yang setiap bangun pagi, hal pertama yang dilakukan adalah scroll sosial media? Berapa jam biasanya kamu habiskan di sosial media setiap hari? Kebiasaan ini memang sudah jadi rutinitas banyak orang. Namun, pernah tidak kamu berpikir untuk berhenti sejenak dari aktivitas ini? Nah, mungkin sudah saatnya kamu coba detoks sosial media.

Apa itu detoks sosial media? Sederhananya, detoks sosial media adalah saat kamu memutuskan untuk "istirahat" dari sosial media untuk sementara waktu, bisa sehari, seminggu, atau bahkan sebulan. Lalu, apa yang bakal terjadi ketika kamu berhenti scroll? Yuk, kita bahas lebih lanjut!

1. Kesehatan mental membaik

Salah satu dampak paling langsung dari melakukan detoks sosial media adalah perbaikan kondisi mental. Tanpa kita sadari, sosial medoa sering kali menjadi sumber stres. Melihat kehidupan orang lain yang tampak sempurna bisa membuat kita merasa kurang puas dengan diri sendiri.

Setelah berhenti menggunakan sosial media, banyak orang merasakan penurunan tingkat kecemasan, stres, dan bahkan depresi. Kamu pun bisa mulai merasakan self love yang selama ini tertutupi oleh standar-standar tidak realistis di linimasa.

2. Waktu luang jadi lebih banyak

Sadar atau tidak? Waktu yang kita habiskan untuk scroll sosial media ternyata bisa sangat lama, lho! Menurut riset, rata-rata orang menghabiskan sekitar 2-3 jam sehari hanya untuk sosial media. Coba bayangkan, apa saja yang bisa kamu lakukan dengan waktu sebanyak itu? Membaca buku, olahraga, atau bahkan belajar skill baru.

Setelah detoks dari sosial media, kamu pasti akan sadar betapa banyaknya waktu yang tadinya terbuang cuma untuk lihat layar handphone. Yuk, coba hitung berapa jam kamu habiskan di sosial media setiap harinya. Hasilnya pasti akan bikin kamu kaget!

3. Kualitas tidur meningkat

Pernah merasa sulit tidur atau tidur tidak nyenyak setelah scrolling sosial media? Ternyata, cahaya biru dari layar handphone dapat mengganggu produksi hormon melatonin, yang berfungsi mengatur siklus tidur kita. Dengan melakukan detoks sosial media, terutama di malam hari, kualitas tidurmu bisa meningkat.

Tidur yang nyenyak akan membuatmu lebih segar dan produktif keesokan harinya. Coba matikan handphone atau letakkan jauh dari tempat tidur setidaknya satu jam sebelum tidur. Segera, kamu akan mulai merasakan perbedaannya!

4. Lebih fokus dan produktif

Setelah berhenti scroll, kamu akan terkejut melihat seberapa banyak hal yang bisa kamu capai dalam sehari. Tanpa gangguan notifikasi yang terus-menerus, kamu dapat lebih fokus pada pekerjaan atau aktivitas lainnya. Fokus yang lebih baik akan membuat produktiivitasmu meningkat. Cobalah untuk menggunakan waktu yang biasanya kamu habiskan di sosial media untuk menyelesaikan satu tugas penting hari ini. Kamu pasti akan merasakan hasilnya!

5. Hubungan sosial di dunia nyata meningkat

Sosial media membuat kita merasa "terhubung" dengan orang lain. Namun, sayangnya, hubungan tersebut seringkali terasa dangkal. Saat melakukan detoks sosial media, kamu akan lebih sering berinteraksi secara langsung dengan orang-orang di sekitarmu. Kamu bisa lebih fokus pada percakapan tanpa harus mengecek handphone setiap beberapa menit.

Akibatnya, hubungan dengan keluarga, teman, dan rekan kerja pun dapat menjadi lebih erat. Hari ini, coba letakkan handphone-mu saat bersama teman atau keluarga dan lihatlah bagaimana percakapan bisa menjadi lebih dalam dan bermakna.

6. Kreativitas meningkat

Saat kita berhenti membanjiri otak dengan informasi dari sosial media, ruang untuk ide-ide baru akan terbuka. Banyak orang merasakan bahwa detoks sosial media dapat meningkatkan kreativitas mereka. 

Ide-ide segar sering muncul ketika kita tidak terlalu sibuk dengan handphone. Oleh karena itu, manfaatkan waktu detoks ini untuk menulis, menggambar, atau mencoba hobi baru yang sudah lama ingin kamu lakukan!

7. Lebih bahagia dan puas dengan diri sendiri

Satu hal yang sering kali luput dari perhatian adalah perasaan puas dengan diri sendiri. Sosial media seringkali membuat kita membandingkan hidup kita dengan orang lain, sehingga kita merasa kurang puas. Namun, ketika kita berhenti menggunakan sosial media, kita dapat lebih fokus pada hal-hal yang sebenarnya penting dalam hidup kita.

Tidak ada lagi tekanan untuk tampil sempurna, dan tidak ada lagi rasa cemas karena takut ketinggalan. Setelah beberapa hari tanpa sosial media, coba tanyakan pada dirimu, "Apa yang benar-benar membuatku bahagia?" Kamu akan terkejut dengan jawabannya.

Bagaimana caranya memulai detoks sosial media?

Jika kamu tertarik mencoba detoks dari sosial media, mulailah dengan langkah-langkah sederhana. Pertama, tetapkan batas waktu untuk menggunakan sosial media, misalnya mulai dengan detoks selama satu hari atau satu minggu, lalu lihat bagaimana rasanya. Selanjutnya, matikan notifikasi sosial media agar kamu tidak mudah tergoda untuk membuka aplikasi.

Gunakan waktu luangmu untuk aktivitas lain, seperti menemukan hobi baru, berolahraga, atau belajar hal baru. Tetaplah fleksibel, jika kamu merasa perlu menggunakan sosial media, tetapkan waktu yang terbatas, misalnya hanya 10 menit sehari.

Melakukan detoks sosial media  bukan berarti kamu harus sepenuhnya meninggalkan sosial media selamanya, melainkan mengambil jeda untuk fokus pada dirimu sendiri dan hal-hal yang benar-benar penting. 

Dengan detoks, kamu bisa mendapatkan kesehatan mental yang lebih baik, waktu lebih banyak, dan hubungan yang lebih berkualitas. Siap mencoba detoks sosial media dan merasakan manfaatnya? Yuk, berhenti scroll sebentar dan lihat apa yang terjadi!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun