Mohon tunggu...
JUBAEDAH HARYANI
JUBAEDAH HARYANI Mohon Tunggu... Penulis - Content writer

Penulis eksploratif, inovatif, dan terbuka untuk ide-ide baru

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Detoks Sosial Media, Ini yang Terjadi Saat Kamu Berhenti Scroll!

23 Oktober 2024   11:11 Diperbarui: 25 Oktober 2024   14:10 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sosial media yang ada di layar handphone. | Sumber: unsplash.com/dole777

Siapa di sini yang setiap bangun pagi, hal pertama yang dilakukan adalah scroll sosial media? Berapa jam biasanya kamu habiskan di sosial media setiap hari? Kebiasaan ini memang sudah jadi rutinitas banyak orang. Namun, pernah tidak kamu berpikir untuk berhenti sejenak dari aktivitas ini? Nah, mungkin sudah saatnya kamu coba detoks sosial media.

Apa itu detoks sosial media? Sederhananya, detoks sosial media adalah saat kamu memutuskan untuk "istirahat" dari sosial media untuk sementara waktu, bisa sehari, seminggu, atau bahkan sebulan. Lalu, apa yang bakal terjadi ketika kamu berhenti scroll? Yuk, kita bahas lebih lanjut!

1. Kesehatan mental membaik

Salah satu dampak paling langsung dari melakukan detoks sosial media adalah perbaikan kondisi mental. Tanpa kita sadari, sosial medoa sering kali menjadi sumber stres. Melihat kehidupan orang lain yang tampak sempurna bisa membuat kita merasa kurang puas dengan diri sendiri.

Setelah berhenti menggunakan sosial media, banyak orang merasakan penurunan tingkat kecemasan, stres, dan bahkan depresi. Kamu pun bisa mulai merasakan self love yang selama ini tertutupi oleh standar-standar tidak realistis di linimasa.

2. Waktu luang jadi lebih banyak

Sadar atau tidak? Waktu yang kita habiskan untuk scroll sosial media ternyata bisa sangat lama, lho! Menurut riset, rata-rata orang menghabiskan sekitar 2-3 jam sehari hanya untuk sosial media. Coba bayangkan, apa saja yang bisa kamu lakukan dengan waktu sebanyak itu? Membaca buku, olahraga, atau bahkan belajar skill baru.

Setelah detoks dari sosial media, kamu pasti akan sadar betapa banyaknya waktu yang tadinya terbuang cuma untuk lihat layar handphone. Yuk, coba hitung berapa jam kamu habiskan di sosial media setiap harinya. Hasilnya pasti akan bikin kamu kaget!

3. Kualitas tidur meningkat

Pernah merasa sulit tidur atau tidur tidak nyenyak setelah scrolling sosial media? Ternyata, cahaya biru dari layar handphone dapat mengganggu produksi hormon melatonin, yang berfungsi mengatur siklus tidur kita. Dengan melakukan detoks sosial media, terutama di malam hari, kualitas tidurmu bisa meningkat.

Tidur yang nyenyak akan membuatmu lebih segar dan produktif keesokan harinya. Coba matikan handphone atau letakkan jauh dari tempat tidur setidaknya satu jam sebelum tidur. Segera, kamu akan mulai merasakan perbedaannya!

4. Lebih fokus dan produktif

Setelah berhenti scroll, kamu akan terkejut melihat seberapa banyak hal yang bisa kamu capai dalam sehari. Tanpa gangguan notifikasi yang terus-menerus, kamu dapat lebih fokus pada pekerjaan atau aktivitas lainnya. Fokus yang lebih baik akan membuat produktiivitasmu meningkat. Cobalah untuk menggunakan waktu yang biasanya kamu habiskan di sosial media untuk menyelesaikan satu tugas penting hari ini. Kamu pasti akan merasakan hasilnya!

5. Hubungan sosial di dunia nyata meningkat

Sosial media membuat kita merasa "terhubung" dengan orang lain. Namun, sayangnya, hubungan tersebut seringkali terasa dangkal. Saat melakukan detoks sosial media, kamu akan lebih sering berinteraksi secara langsung dengan orang-orang di sekitarmu. Kamu bisa lebih fokus pada percakapan tanpa harus mengecek handphone setiap beberapa menit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun