2. Beradaptasi: Dunia terus berubah dengan cepat. Kemampuan beradaptasi dengan perubahan adalah kunci untuk tetap relevan dan siap menangkap peluang yang datang.
3. Ambil risiko: Jangan takut mencoba hal baru. Keberuntungan sering kali muncul dari keberanian untuk melangkah keluar dari zona nyaman.
Apakah ungkapan ini mitos atau fakta?
Ungkapan "Orang pintar kalah sama orang yang beruntung" bukanlah mitos sepenuhnya, tetapi juga bukan fakta yang tak terbantahkan. Kesuksesan tidak hanya bergantung pada kepintaran atau keberuntungan saja, melainkan pada kombinasi berbagai faktor seperti kemampuan beradaptasi, mental yang kuat, jaringan dan cara kita memanfaatkan peluang. Jadi, daripada hanya mengandalkan keberuntungan atau kepintaran, mari kita kembangkan kedua aspek ini secara seimbang
Jika, ungkapan ini menyatakan bahwa "orang pintar bisa kalah sama orang yang beruntung". Menurut saya pribadi, “Orang pintar bisa kalah dengan orang yang beruntung dan orang yang beruntung bisa kalah dengan orang yang memiliki mental kuat”. Oleh karena itu, lebih baik menjadi orang yang pintar, beruntung dan memiliki mental yang kuat. Dalam hidup, kita tidak bisa hanya mengandalkan keberuntungan, kita tetap harus menggunakan kepintaran untuk berpikir dan mengambil tindakan, serta memiliki mental yang kuat untuk mengatasi berbagai tantangan.
Lalu, apakah pintar atau beruntung yang lebih menentukan kesuksesan? Mungkin jawabannya adalah kombinasi keduanya. Keberuntungan bisa membuka pintu, tetapi kepintaran dan usaha yang akan membuatmu melangkah lebih jauh. Jadi, tetaplah berusaha dan jadilah pintar dalam memanfaatkan setiap kesempatan!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H