Mohon tunggu...
JUBAEDAH HARYANI
JUBAEDAH HARYANI Mohon Tunggu... Penulis - Blogger dan Penulis

Penulis eksploratif, inovatif, dan terbuka untuk ide-ide baru

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Anak Pertama dan Beban yang Dipikulnya: Fakta-Fakta yang Jarang Diketahui!

25 Agustus 2024   15:25 Diperbarui: 25 Agustus 2024   15:31 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mereka sering kali merasa harus mencapai standar tinggi untuk membanggakan keluarga, yang kadang bisa mengorbankan kebahagiaan dan impian pribadi.

4. Menanggung beban finansial

Dalam beberapa keluarga, anak pertama sering kali diharapkan untuk memberikan kontribusi finansial, terutama ketika kondisi ekonomi keluarga tidak stabil. Mereka harus bekerja lebih keras atau menunda pendidikan mereka untuk membantu menafkahi keluarga dan membiayai sekolah adik-adiknya.

Peran ini kadang membuat mereka merasa lelah secara fisik maupun emosional, karena harus menahan segala keinginan untuk membantu perekonomian keluarga. Ada anak pertama yang memang memikul tanggung jawab untuk membiayai sekolah dan kehidupan adik-adiknya karena keterbatasan keuangan orangtua.

Namun, ada juga anak pertama yang tidak bertanggung jawab, lebih suka foya-foya dan menghabiskan harta orangtua. Setiap anak pertama memiliki peran dan situasi yang berbeda tergantung pada kondisi keluarga mereka.

5. Menjembatani konflik keluarga

Anak pertama sering kali berperan sebagai penengah dalam konflik keluarga, baik antara orangtua dan adik-adik, maupun di antara anggota keluarga lainnya. Posisi ini tidak hanya memerlukan kedewasaan emosional, tetapi juga bisa membuat mereka merasa terjepit di antara dua pihak, tanpa ruang untuk mengekspresikan perasaan mereka sendiri.

Beban-beban ini sering kali tidak terlihat oleh orangtua, yang mungkin menganggap tanggung jawab tersebut sebagai bagian normal dari kehidupan keluarga. Padahal, anak pertama juga membutuhkan dukungan dan pengertian agar tidak merasa sendirian dalam menghadapi tekanan-tekanan ini.

Menjadi anak pertama adalah peran yang penuh dengan tantangan dan tanggung jawab. Terlalu banyak tuntutan dan tekanan yang dibebankan pada pundak si sulung. Ia juga berhak merasa bahagia dan dihargai, tanpa harus terlihat selalu kuat dan sempurna di hadapan keluarga.

Dear sulung, bagaimana kalian mengatasi tekanan sebagai anak pertama? Apa yang kalian pelajari dari pengalaman tersebut? Kami sangat ingin mendengar cerita dari kalian, jadi silakan bagikan di kolom komentar!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun