Mohon tunggu...
JUBAEDAH HARYANI
JUBAEDAH HARYANI Mohon Tunggu... Penulis - Blogger dan Penulis

Penulis eksploratif, inovatif, dan terbuka untuk ide-ide baru

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Hidup Bukan Perlombaan, Setiap Orang Punya Waktunya Sendiri untuk Sampai di Garis Finish!

20 Agustus 2024   15:19 Diperbarui: 30 Agustus 2024   15:05 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fokuslah pada perjalanan hidupmu sendiri dan nikmati setiap momennya, baik suka maupun duka, karena semuanya adalah bagian dari ceritamu. Jika merasa lelah, tidak apa-apa untuk berhenti sejenak, ambil napas, tenangkan pikiran dan ingatkan diri sendiri bahwa kamu sudah jauh melangkah. Kamu sudah melakukan yang terbaik dan itu lebih dari cukup.

Setiap orang memiliki waktunya masing-masing, teruslah melangkah sesuai ritme hidupmu sendiri

Ada orang yang baru bisa membeli rumah di usia 45, ada yang baru punya anak di usia 40. Ada juga yang merasa baru "hidup" di usia 60 setelah pensiun dan akhirnya bisa menikmati hidup sepenuhnya. Semua itu adalah proses yang harus kita hargai.

Jangan pernah merasa terlambat, karena tidak ada yang benar-benar terlambat dalam hidup ini. Waktumu akan datang, mungkin tidak sekarang, tapi pasti akan tiba pada saat yang tepat. Hidup ini bukan tentang siapa yang sampai lebih dulu, tapi tentang bagaimana kita menjalani perjalanan itu.

Setiap orang punya kisahnya sendiri dan begitu juga denganmu. Jangan terlalu keras pada diri sendiri hanya karena kamu merasa belum mencapai sesuatu yang orang lain sudah capai. Percayalah, suatu saat nanti kamu akan sampai di tujuanmu dan menyadari bahwa semua proses yang kamu lalui telah membentukmu menjadi pribadi yang lebih kuat dan bijaksana.

Berhenti menjadi "Tuhan" di hidup orang lain

Kita sering lupa bahwa sebagai manusia, kita tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Kita tidak tahu berapa lama kita akan hidup atau bagaimana takdir akan berjalan. Jadi, mengapa kita merasa berhak untuk mengatur hidup orang lain?

Ketika kita membandingkan diri kita dengan orang lain yang belum mencapai tahap tertentu dalam hidup seperti menikah, memiliki anak, membeli rumah, memiliki bisnis yang sukses atau karier yang stabil, secara tidak sadar kita mencoba menjadi "Tuhan" dalam hidup mereka. Padahal, kita sendiri tidak tahu bagaimana nasib kita ke depannya.

Hidupmu adalah milikmu, bukan milik orang lain. Pada akhirnya, setiap orang akan mencapai garis finish-nya masing-masing. Hidup adalah tentang menikmati perjalanan, bukan tentang siapa yang sampai lebih dulu. Jadi, jangan terlalu memikirkan apa kata orang lain, kamu punya waktu dan ceritamu sendiri.

Semoga artikel ini bisa memberikan sedikit ketenangan dan menguatkan hatimu. Teruslah berjalan dengan ritme yang kamu pilih, karena yang terpenting adalah bagaimana kamu menjalani perjalanan ini, bukan seberapa cepat kamu sampai di tujuan. 

Semangat selalu!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun