Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Keberanian Anies Baswedan Sedang Diuji

8 September 2020   10:49 Diperbarui: 10 September 2020   19:33 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: dok istimewa detik.com

Anies Baswedan sedang dalam sorotan publik. Hal itupun terkait kasus Corona di ibukota semakin tinggi. Golkar meminta Anies untuk mengambil langkah nyata, bukan sekadar kata-kata.

"Gubernur harus berani tarik rem tangan kalau kondisi sudah makin parah, jangan cuma kata-kata saja terkait rem tangan sebelum rakyat Jakarta jadi korban," kata Ketua Fraksi Golkar DKI Jakarta, Basri Baco dilansir dari detik.com, 7/9.

"Kalau makin naik dan makin berbahaya tidak ada pilihan rem darurat harus diambil," imbuhnya.

Atas pernyataan tersebut, penting sekali bagi seorang Anies Baswedan mendengarkan masukan dan kritik tersebut sebagai sebuah vitamin dalam menyelematkan warga Jakarta dan Indonesia dari Pandemi Covid-19.

Di Jakarta termasuk daerah yang paling banyak menyumbangkan kasus infeksi Covid-19. Kalau terus-terusan dibiarkan maka dampaknya adalah akan terjadi penyebaran makin masif dan makin menambah daftar korban jiwa.

Dalam hal ini, seorang Anies Baswedan diminta untuk berani dalam memutuskan sebuah kebijakan. Kalau masih terus menerus terjadi penyebaran, alangkah baiknya seorang Anies menetapkan kebijakan yang tegas.

Dapat melakukan rem darurat seperti yang dikatakan diatas. Rem darurat itu dapat berupa Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB dengan melarang masyarakat untuk beraktivitas seperti sebelumnya sampai beberapa bulan kedepan.

Kita kembali pada era sebelum new normal. Sepertinya, era new normal ini masih diartikan sebagian masyarakat sebagai era dimana kehidupan sudah normal sepenuhnya. Kita sudah bebas beraktivitas dan berkumpul bersama padahal sebenarnya belum bisa.

Kita bisa melihat bagaimana klaster perkantoran juga menyumbangkan bbanyakbkasu Covid-19. Tentu itu sangat tidak kita inginkan.

Harus ada kebijakan tegas dari pemerintah daerah untuk mencari jalan keluar agar tidak terjadi klaster-klaster lainnya.

Sangat diharapkan Anies Baswedan dapat bersikap lebih tegas agar masyarakat patuh sebelum nanti kita mendapatkan atau menemukan vaksin Covid-19.

Pengawasan juga harus terus dijalankan karena itu sebagai salah satu cara agar menindak dan mengingatkan masyarakat yang ngeyel untuk tidak mengulangi kesalahannya.

Perlu sebuah keberanian dalam membuat sebuah kebijakan yang tegas. Tanpa itu, maka kita akan seperti ini. Karena itu, Anies Baswedan diminta untuk berani. Semoga saja bisa dijalankan apa yang disampaikan dan dikritik tersebut oleh seorang Anies Baswedan agar DKI Jakarta semakin minim kasus terinfeksi virus Corona.

Harapan kita sangat menginginkan agar tahun ini kita bisa mengakhiri Pandemi. Tanpa kebersamaan maka semua akan sia-sia saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun