Anies Baswedan sedang dalam sorotan publik. Hal itupun terkait kasus Corona di ibukota semakin tinggi. Golkar meminta Anies untuk mengambil langkah nyata, bukan sekadar kata-kata.
"Gubernur harus berani tarik rem tangan kalau kondisi sudah makin parah, jangan cuma kata-kata saja terkait rem tangan sebelum rakyat Jakarta jadi korban," kata Ketua Fraksi Golkar DKI Jakarta, Basri Baco dilansir dari detik.com, 7/9.
"Kalau makin naik dan makin berbahaya tidak ada pilihan rem darurat harus diambil," imbuhnya.
Atas pernyataan tersebut, penting sekali bagi seorang Anies Baswedan mendengarkan masukan dan kritik tersebut sebagai sebuah vitamin dalam menyelematkan warga Jakarta dan Indonesia dari Pandemi Covid-19.
Di Jakarta termasuk daerah yang paling banyak menyumbangkan kasus infeksi Covid-19. Kalau terus-terusan dibiarkan maka dampaknya adalah akan terjadi penyebaran makin masif dan makin menambah daftar korban jiwa.
Dalam hal ini, seorang Anies Baswedan diminta untuk berani dalam memutuskan sebuah kebijakan. Kalau masih terus menerus terjadi penyebaran, alangkah baiknya seorang Anies menetapkan kebijakan yang tegas.
Dapat melakukan rem darurat seperti yang dikatakan diatas. Rem darurat itu dapat berupa Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB dengan melarang masyarakat untuk beraktivitas seperti sebelumnya sampai beberapa bulan kedepan.
Kita kembali pada era sebelum new normal. Sepertinya, era new normal ini masih diartikan sebagian masyarakat sebagai era dimana kehidupan sudah normal sepenuhnya. Kita sudah bebas beraktivitas dan berkumpul bersama padahal sebenarnya belum bisa.
Kita bisa melihat bagaimana klaster perkantoran juga menyumbangkan bbanyakbkasu Covid-19. Tentu itu sangat tidak kita inginkan.
Harus ada kebijakan tegas dari pemerintah daerah untuk mencari jalan keluar agar tidak terjadi klaster-klaster lainnya.
Sangat diharapkan Anies Baswedan dapat bersikap lebih tegas agar masyarakat patuh sebelum nanti kita mendapatkan atau menemukan vaksin Covid-19.