Semakin menegaskan juga bahwa KAMI sulit untuk menjadi organisasi masyarakat bahkan jadi partai politik karena banyak penolakan. Dukungan massa juga sedikit. Bagaimana mau makin besar kalau KAMI itu saja ditolak masyarakat bukan?.
Sebab itu, KAMI juga harus introspeksi diri kenapa mereka ditolak masyarakat Jabar. Apakah karena masyarakat Jabar takut terjadi klaster baru penyebaran Covid-19 di wilayah Jabar atau memang masyarakat tidak sepakat KAMI mengatasnamakan rakyat padahal tidak.
Dengan kejadian ini maka bisa diambil hikmahnya dimana salah KAMI sehingga ditolak deklarasi di Jabar.
Ini bisa jadi pelajaran berharga agar KAMI makin hari makin baik dan tidak cenderung mengkritik pemerintah dengan pernyataan-pernyataan yang tidak baik.
Dengan penolakan ini, maka sangat mungkin beredar opini publik yang negatif kepada KAMI itu sendiri dan akan mencoreng citra dari gerakan tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H