Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

KAMI Din Syamsuddin Vs KAMI Mahasiswa

26 Agustus 2020   16:15 Diperbarui: 26 Agustus 2020   16:20 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Kompas.com/Robertus Belarminus

Beberapa waktu lalu kita sudah mengetahui bagaimana deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia atau KAMI yang dihuni banyak tokoh politik salah satunya adalah Din Syamsuddin.

Kali ini ada Koalisi Aktivis Mahasiswa Indonesia (KAMI) yang mengklaim dukungannya terhadap langkah pemerintah saat ini dalam membangun Indonesia. Mereka menegaskan, siap mengawal kebijakan pemerintah dari pihak-pihak yang hendak menjegal.

Inisiator KAMI Husnul Jamil meminta agar seluruh elemen bangsa mengawal seluruh kebijakan pemerintah. Apalagi di tengah Pandemi Covid-19 ini gotong royong sesama anak bangsa penting (dilansir dari Viva.co.id, 25/8).

Atas pernyataan itu, berarti KAMI versi Din Syamsuddin berlawanan dengan KAMI versi Mahasiswa. Ini adalah tantangan bagi KAMI Din Syamsuddin. 

Sangat memungkinkan lahirnya KAMI Mahasiswa tersebut karena tidak sepakat dengan tuntutan-tuntutan yang disampaikan KAMI Din Syamsuddin beberapa waktu lalu saat deklarasi.

KAMI Mahasiswa sepertinya lebih realistis bahwa saatnya seluruh anak bangsa bergotong royong, bersatu dan bahu membahu membantu pemerintah dalam proses menyelamatkan bangsa dari Pandemi Covid-19. Bukan dengan mengkritik tanpa ada aksi.

Kita di masa krisis ini diminta untuk tidak mengganggu keharmonisan bangsa yang tengah berjuang dalam melawan Pandemi Covid-19 ini.

Kita diminta untuk memberikan reaksi. Jangan biarkan kita terpecah belah akibat terus ribut-ribut, saling berdebat tanpa henti sehingga melupakan kewajiban kita sebagai bangsa membantu pemerintah.

KAMI Mahasiswa tentu lahir dengan semangat optimis, bukan mengganggap negara ini ibarat seperti kapal yang akan karam, tetapi mirip dengan pernyataan Presiden Jokowi dalam pidato tahunan MPR waktu lalu agar kita melakukan lompatan besar di tengah krisis ini.

Adanya KAMI versi Din Syamsuddin dan KAMI versi Mahasiswa akan membuat kita membentuk kubu-kubu. Masyarakat mana yang pro ke KAMI versi Din Syamsuddin dan KAMI versi Mahasiswa.

Celakanya, itu akan berbahaya bagi kita. Kalau boleh, kita cegah hal tersebut. Kita berhenti membentuk kubu-kubu atau kelompok-kelompok yang hanya tanpa ada reaksi nyata membantu pemerintah saat ini.

Kita baiknya berpikir realistis saja. Kalau tidak sepaham boleh saja mengkritik tapi maunya ikut bereaksi nyata agar kritik itu ada artinya. Pemerintah juga butuh dibantu bukan dibiarkan berjalan sendiri.

Percuma sekali kritik saja tanpa ada aksi nyata. Akhirnya, kritik itu hanya sekedar kata-kata tanpa arti.

Jadi, penulis sepakat dengan KAMI versi Mahasiswa bahwa kita harus bergotong royong membantu pemerintah menyelamatkan bangsa dari Pandemi Covid-19.

Negara ini bukan milik Presiden Jokowi dan jajaran menteri dan lembaga negara tetapi milik semua bangsa Indonesia.

Antara KAMI Din Syamsuddin dan KAMI versi Mahasiswa maunya satu frekuensi atau satu pandangan membantu pemerintah dengan aksi nyata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun